STRATEGI PEMULIHAN SEKTOR PAREKRAF PASCAPANDEMI COVID-19

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memfokuskan pada pembangunan infrastruktur di lima destinasi super prioritas.

Upaya pembangunan itu adalah di kawasan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba, dan Likupang untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pascapandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan fokus pada lima destinasi itu sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden.

“Saat usai pandemi, pemulihkan sektor parekraf fokus pada pembangunan infrastruktur di lima destinasi super prioritas itu,” ujarnya saat menjadi keynote speaker dalam acara KKP II Sespim Lemdiklat Polri secara daring di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Selain itu, Sandiaga menuturkan, pada penyiapan calender of events yang saat ini disebut Kalender Event Nusantara (KEN), dalam pola penyiapan 360 derajat.

Selanjutnya, dia memaparkan, implementasi aspek kesehatan dan keselamatan pada setiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif juga diperketat dan diperluas, melalui sertifikasi CHSE, agar wisatawan merasa aman dan nyaman dalam berwisata.

Terakhir, sektor ekraf yang diharapkan mampu menjadi lokomotif untuk menciptakan lapangan pekerjaan. “Di masa pandemi ini ternyata ada beberapa subsektor ekonomi kreatif yang mampu bertumbuh secara siginifikan akibat transformasi digital.”

Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kemenparekraf/Baparekraf Cecep Rukendi.

Menparekraf menyatakan, dalam melakukan strategi pemulihan tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf mengusung budaya kerja 4as, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Dengan penerapan 3G, yaitu Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi lapangan kerja).

“Hal tersebut perlu dilakukan, karena ada 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini dan dampak pandemi juga sudah dirasakan oleh masyarakat lebih dari satu setengah tahun,” katanya.

Baca Juga:  Kerja Sama Indonesia dan Swiss Diharapkan Semakin Erat

Menurut Sandiaga, dampak tersebut terlihat dari data yang menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara turun 75%, pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara pada Januari 2021 turun 89%.

Demikian juga pada devisa negara yang juga turun hampir 80%, sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 minus 2%, dan ekonomi kreatif yang biasanya bertumbuh antara 5%-7% juga harus terkontraksi sampai minus 2,39%. I

 

 

Kirim Komentar