Seorang public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) memiliki peran yang sangat strategis sebagai penghubung arus informasi dari perusahaan, instansi atau organisasi tempat mereka bekerja kepada media massa.
Seorang praktisi PR perlu menguasai strategi media relations dalam menjaga hubungan baik dengan media massa. Hal ini sangat penting karena informasi yang disampaikan akan menjadi acuan publik dalam membentuk reputasi dan citra perusahaan.
M. Syahran W. Lubis, Koordinator pada Divisi Pelatihan Bandara Indonesia Group (BIG), mengatakan seorang PR wajib menjaga hubungan baik dengan media massa dalam jangka panjang.
“Sebab, ketika hubungan yang baik sudah terjalin, maka perusahaan, instansi atau organisasi akan berpeluang mendapatkan liputan media massa,” ujarnya di Jakarta, Minggu (20/8/2023).
Menurut Syahran, ada tujuh cara yang perlu dilakukan oleh seorang PR dalam membangun hubungan baik dengan media. Ketujuh cara tersebut adalah, pertama, membuat siaran pers yang memiliki nilai berita tinggi.
“Beberapa syarat berita bernilai tinggi adalah memenuhi unsur 5 W + 1 H, lengkap, semua informasi tercakup di dalam siaran pers, aktual dan berdasarkan fakta,” kata Syahran.
Kedua, memahami ilmu dasar jurnalistik. Seorang PR harus bisa menulis berita dan memilih foto yang sesuai untuk dipublikasikan di media massa. Ketiga, memahami karakteristik audiens dan media massa. Pemahaman terhadap kedua karakter tersebut penting agar informasi dan pesan yang ingin disampaikan bisa tepat sasaran.
Keempat, mengadakan media gathering. Kegiatan ini berguna dalam meningkatkan hubungan dengan wartawan. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja, bisa di kantor, di hotel atau di luar kota.
Kelima, melakukan media visit. PR dan jajaran manajemen perusahaan perlu membuat agenda kunjungan ke kantor redaksi media massa.
Keenam, jangan memberi uang! Media massa mengharamkan pemberian uang dari narasumber kepada wartawan agar beritanya dimuat di media massa.
Ketujuh, responsif. Seorang PR harus tanggap dalam menjalin komunikasi dengan media massa, juga harus cepat dalam menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan informasi yang mereka butuhkan.
Training Media Handling
Sementara itu, Bandara Indonesia Group (BIG) akan menggelar Training Komunikasi dan Kehumasan Media Handling yang membahas tentang kiat menghadapi media pada hari Kamis, 14 September 2023 di Jakarta.
Managing Director BIG Wita Anggraini mengatakan Training Komunikasi dan Kehumasan Media Handling ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai teknik menulis dan kiat menghadapi media, di samping sebagai ajang berbagi pengalaman dari para fasilitator training yang sebagian besar adalah para wartawan senior.
“Kami berupaya membantu narasumber memahami dan mempelajari cara tepat berkomunikasi dan menghadapi media. Training akan dilaksanakan pada hari Kamis, 14 September 2023 di Jakarta,” ujarnya di Jakarta, Minggu (20/8/2023).
Menurut Wita, training ini perlu diikuti oleh para sekretaris perusahaan, staf humas/PR dan eksekutif di perusahaan dan instansi yang berhubungan langsung dengan wartawan dan media.
Mengenai biaya training, BIG menetapkan dengan harga terjangkau yaitu Rp3,5 juta per orang. BIG juga menerapkan sistem paket berupa training + hotel 2 malam/1 kamar/1 orang + jemput dan antar bandara, dengan biaya Rp4,5 juta per orang.
Training akan disampaikan oleh sejumlah fasilitator yaitu M. Syahran W. Lubis (wartawan senior), Afriyanto Sikumbang (wartawan senior), Erwin Nurdin (Chairman BIG), Puti Nadhira (GM Bandara) dan R. Fitriana (wartawan senior).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai training, bisa menghubungi PIC panitia dengan Tasya (0812 9473 8245), Safitri (0887 4333 27238), Novianti (0882 2478 4968) dan Bandara (0812 1559 2009). I