Anggaran Kementan Tahun 2026 Jadi Rp40 Triliun untuk Swasembada Pangan

Pagu anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2026 menjadi Rp40 triliun untuk memperkuat program swasembada pangan, peningkatan produksi padi hingga hingga komoditas strategis lainnya.

“Pagu anggaran Kementerian Pertanian ditetapkan Rp40 triliun,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta.

Dia merinci anggaran tersebut meliputi belanja pegawai sebesar Rp6,9 triliun, belanja operasional Rp1,3 triliun dan belanja nonoperasional Rp31,72 triliun.

Sementara itu, rincian pagu anggaran per Eselon 1 sebagai meliputi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Rp3,76 triliun, Inspektur Jenderal Rp129,71 miliar, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Rp2,75 triliun, dan Ditjen Hortikultura Rp503,43 miliar, Ditjen Perkebunan Rp5,99 triliun.

Selanjutnya, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Rp1,16 triliun, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Rp4,42 triliun, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Rp1,51 triliun, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Rp4,06 triliun, serta Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian Rp15,7 triliun.

Dia menyebutkan pada tahun 2026, Kementan berfokus pada empat program meliputi pertama program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas, kedua program nilai tambah dan daya saing industri pertanian, serta ketiga, program pendidikan dan pelatihan pompanisasi dan keempat program pendukungan manajemen.

Dengan berpatokan pada empat program tersebut, lanjut Mentan, dalam rangka menjaga keberlanjutan swasembada pangan rancangan program prioritas Kementan tahun 2026 di antaranya peningkatan produksi padi, jagung dan komoditas strategis lainnya, termasuk daging, telur, serta susu sapi.

Kedua, cetak sawah dan optimalisasi lahan, ketiga, penyediaan air untuk pertanian, penyiapan benih unggul, alat mesin pertanian dan pupuk bersubsidi, penyuluhan, regenerasi petani, serta hilirisasi komoditas pertanian.

“Kementerian Pertanian fokus utama adalah menjalankan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk segera meningkatkan produksi komoditas pangan strategis yang selama ini masih bergantung pada impor dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” ungkapnya.

Selain itu, Kementan juga mendorong pengembangan hilirisasi komoditas strategis untuk menciptakan nilai tambah, penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan.

Dia menambahkan pada tahun 2026, Kementan menargetkan produksi komoditas utama meliputi produksi beras 33,8 juta ton, jagung 22,7 juta ton, kedelai 343.000 ton, aneka cabai 3 juta ton, bawang merah 2 juta ton, kopi 786.000 ton, kakao 633.000 ton, kelapa 2,89 juta ton, daging sapi dan kerbau 514.000 ton, serta daging ayam 4,3 juta ton.

Sebelumnya, Mentan meminta tambahan anggaran untuk tahun 2026, dari Rp13,75 triliun menjadi sebesar Rp44,64 triliun, sebab anggaran Kementan belum mencukupi kebutuhan belanja operasional dan hilirisasi komoditas pertanian. I

Kirim Komentar