Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal dalam membangkitkan ekonomi perdesaan melalui penciptaan produk olahan nonberas.
Menurutnya, Bapanas terus memperkuat upaya diversifikasi pangan lokal sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional sekaligus penggerak ekonomi perdesaan.
“Salah satu langkah konkret dilakukan melalui dukungan kepada pelaku UMKM yang mengembangkan produk pangan berbahan baku nonberas, seperti singkong atau mocaf (modified cassava flour),” katanya.
Arief menekankan pentingnya peran UMKM dalam membangun ekosistem pangan lokal yang tangguh dan berkelanjutan, sehingga pemberdayaan UMKM merupakan peluang emas untuk membangun ekonomi perdesaan yang mandiri.
“Meningkatkan konsumsi pangan lokal nonberas bukan hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan menambah nilai ekonomi di desa,” ujarnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan Direktori Konsumsi Pangan Nasional 2024 menunjukkan dominasi konsumsi beras masih tinggi, yakni 92 kg per kapita per tahun.
Sementara itu, pangan lokal lainnya, seperti singkong baru mencapai 8,5 kg, kentang 2,5 kg, ubi jalar 3,1 kg dan sagu hanya 0,6 kg per kapita per tahun.
“Ini menunjukkan betapa besarnya ruang tumbuh pangan lokal dan UMKM adalah ujung tombaknya,” tuturnya. I