Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong kolaborasi dan kemitraan pentahelix dalam penanggulangan bencana berbasis zakat yang bertujuan untuk memperkuat sinergi antara berbagai elemen masyarakat, pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan media dalam mengatasi tantangan kebencanaan.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua Baznas Noor Achmad pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat Baznas (RSB) di Semarang, baru – baru ini.
“Jangan pernah merasa malu untuk mengajak masyarakat mendukung program kita, karena ini adalah kewajiban yang diajarkan oleh Rasulullah SAW,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (15/12/2024).
Menurut Noor Achmad, kekuatan penting dari adanya kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat, karena masyarakat sejatinya menginginkan untuk menyumbangkan hartanya kepada orang lain yang membutuhkan melalui lembaga yang bisa dipercaya.
“Rata-rata masyarakat percaya bahwa lembaga yang mereka akui untuk menyalurkan dengan sebaik-baiknya adalah Baznas RI,” ungkapnya.
Dia berharap kolaborasi yang solid dapat menciptakan harmonisasi penanggulangan bencana yang humanis dan agamis.
Selain itu, Noor Achmad menambahkan, juga diperlukan pendekatan transendensi dalam setiap aktivitas Baznas, yang tidak hanya berfokus pada aspek duniawi, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keagamaan.
“Setiap langkah Baznas yang dilakukan merupakan amanah dari Allah SWT yang diajarkan melalui Rasulullah SAW. Secara ideologis penting menjadi pegangan bersama, apa yang kita lakukan adalah bagian dari apa yang diperintahkan Allah kepada rasulnya,” ujarnya.
Dengan strategi yang terintegrasi dan semangat sinergi, lanjut Noor Achmad, Baznas optimistis mampu memperluas jangkauan program pengentasan kemiskinan, serta menjadikan lembaga ini sebagai model pengelolaan zakat, infak dan sedekah (ZIS) di Indonesia.
“Harapan kami, kekuatan ini dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat, baik dalam kondisi bencana maupun non-bencana, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW,” tuturnya. I