Bendungan Meninting Dukung Ketahanan Air, Pangan dan Energi

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting, sebuah infrastruktur air strategis nasional yang dibangun di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bendungan ini menambah portofolio puluhan proyek yang telah dituntaskan Hutama Karya di NTB dan memiliki dampak langsung terhadap ketahanan air, pangan dan energi masyarakat Lombok Barat, serta kawasan sekitarnya.

Proyek senilai Rp902 miliar ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya dan PT Bahagia Bangunnusa.

Lingkup pekerjaan Hutama Karya mencakup pembangunan tubuh bendungan, fasilitas umum, jalan akses, hingga jembatan desa yang terintegrasi dengan ekosistem sosial masyarakat sekitar.

Saat ini, seluruh konstruksi telah rampung dan proses impounding atau pengisian
waduk telah dimulai sejak 29 Juni 2025.

Bendungan Meninting yang dirancang sebagai bendungan tipe urugan tanah dengan inti tegak, memiliki tinggi 74 meter, panjang puncak sekitar 418 meter dan daya tampung total air sebesar 12,18 juta meter kubik.

Bendungan ini memiliki area genangan seluas 46,16 hektar, dan akan mendistribusikan manfaat kelima kecamatan utama, yaitu Gunung Sari, Lingsar, Narmada, Batu Layar, dan Ampenan, mencakup ribuan keluarga, lahan pertanian, serta instalasi air bersih.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan, selesainya pembangunan ini Bendungan Meninting adalah kontribusi nyata Hutama Karya dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional.

“Proyek ini bukan hanya menyelesaikan persoalan teknis sumber daya air, tetapi memberi manfaat sosial, ekonomi dan ekologis yang sangat luas bagi masyarakat NTB,” ujarnya.

Menurut Adjib, dengan sistem irigasi yang dirancang untuk melayani area seluas 1.559 hektar, bendungan ini akan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 3.200 petani dan mendukung peningkatan indeks pertanaman dari 252% menjadi 300%.

Selain itu, bendungan ini juga mampu menyuplai air baku sebesar 150 liter/detik bagi lebih dari 99.000 jiwa di Kecamatan Gunung Sari dan Batu Layar.

Dengan debit air yang besar, Bendungan Meninting juga memiliki potensi untuk Pembangkit Tenaga Air (PLTA/ Mikrohidro) sebesar 0,8 MW dan mereduksi banjir seluas 59 hektare pada musim hujan sehingga mengurangi debit banjir yang selama ini memberikan dampak ke masyarakat di wilayah Kota Lombok.

Bendungan ini juga berpotensi sebagai destinasi wisata dan sarana konservasi lingkungan.

Pelaksanaan proyek ini mendapatkan pengakuan internasional Top Entry in Country dalam ajang Autodesk ASEAN Innovation Awards 2023 melalui implementasi inovasi teknologi konstruksi mutakhir yang terintegrasi, seperti Building Information Modelling (BIM), fotogrametri dan digital survey yang secara manfaat dapat mempercepat proses konstruksi hingga akurasi pekerjaan.

Proyek ini dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari kontur lahan yang terjal, curah hujan tinggi, keterlambatan pembebasan lahan yang telah dimitigasi melalui penyesuaian jadwal kerja dan koordinasi intensif antar instansi, hingga kelangkaan material inti dari dalam lokasi proyek.

“Meski demikian, tim proyek tetap menjaga mutu, keselamatan kerja dan kelancaran jadwal,” ungkap Adjib. I

 

Kirim Komentar