Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina masih akan berlangsung pada Semester I atau pertengahan tahun 2022.
Hal ini dikarenakan anomali iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO) di Samudera Pasifik diprediksikan masih berada pada fase La Nina dengan intensitas moderat.
Menurut Plt. Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko, pada semester I tahun 2022, anomali iklim ENSO di Samudera Pasifik diprediksikan masih berada pada fase La Nina dengan intensitas moderate.
“Kondisi akan kembali Netral pada Semester II,” ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Urip menjelaskan, anomali iklim Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudera Hindia diprediksikan akan berada pada kondisi netral pada periode tersebut.
“Di wilayah Indonesia, suhu muka laut di bagian timur diprediksikan hangat,” katanya.
BMKG juga telah mengeluarkan informasi peringatan dini tentang adanya fenomena La Nina yang melanda wilayah Indonesia sejak Agustus 2021 dan diperkirakan berkembang hingga tahun 2022.
Fenomena La Nina ini berdampak pada kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Sementara itu, BMKG telah memprediksi wilayah-wilayah yang memperoleh curah hujan bulanan di atas normal pada Januari 2022 di antaranya Sumatra bagian Tengah hingga Utara, Kalimantan bagian Timur dan Utara, Jawa bagian Barat, sebagian Sulawesi, Nusa Tenggara bagian Timur, Maluku dan Papua.
Selanjutnya di sebagian Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku bagian Utara, dan Papua pada Februari.
Terakhir Sumatra bagian Utara, Jawa, Kalimantan bagian Utara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian Papua pada Maret 2022. I