Tim Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) bersama instansi terkait terus melakukan percepatan penanganan banjir di Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan hasil monitoring lapangan pada Rabu (5/11), penurunan tinggi muka air di wilayah terdampak mulai terlihat, sedangkan progres pembersihan dan penguatan tanggul berjalan signifikan.
Kegiatan lapangan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil rapat evaluasi pada Selasa (4/11), yang berfokus pada empat langkah utama penanganan, pembendungan Pintu Air BSH 0, normalisasi darurat dan peninggian tanggul di sisi kanan – kiri sungai, pembersihan sampah yang menghambat aliran air, serta penambalan tanggul jebol menggunakan karung dan geopack.
Upaya ini dilakukan secara kolaboratif antara BNPB, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, TNI, dan masyarakat setempat.
Pada hari yang sama, dilaksanakan pula rapat evaluasi di Posko Penanganan Darurat Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, yang dipimpin oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Bekasi dan dihadiri oleh Direktur FPKP BNPB, serta Kapusdalops BNPB.
Selain itu, hadir juga Tenaga Ahli BNPB, perwakilan Kementerian PMK, Kementerian PUPR, Kepala BBWS Citarum, serta unsur pemerintah daerah dan aparat keamanan.
Rapat tersebut menegaskan pentingnya percepatan normalisasi sungai dan penguatan tanggul untuk mencegah luapan susulan.
Progres terkini menunjukkan hasil positif. BNPB bersama BBWS telah melaksanakan normalisasi darurat Sungai Srengseng Hilir sepanjang 300 meter dan penyaluran pasir untuk penguatan tanggul sementara. Ketinggian air sungai menurun dibandingkan hari sebelumnya.
Pintu Air BSH 0 dalam kondisi aman dan terkendali, sedangkan lahan pertanian di Kecamatan Sukakarya yang sempat terendam kini sebagian besar telah surut, menyisakan sekitar 50 hektare yang masih tergenang.
Untuk rencana tindak lanjut pada Kamis (6/11), Dinas Lingkungan Hidup akan melanjutkan pembersihan sampah di Jembatan Sasak Bali dan titik lain yang masih terdapat penumpukan.
Satpol PP bersama pemerintah kecamatan dan desa akan menertibkan bangunan liar di sepanjang Sungai Srengseng Hilir sekitar 8 km.
BBWS juga akan meneruskan normalisasi dan penguatan tanggul sementara, serta berkoordinasi dengan penjaga pintu air untuk pembukaan bertahap di bagian hilir.
Dalam upaya percepatan penanganan darurat ini, pembiayaan kegiatan dilakukan secara sharing anggaran antara Pemerintah Kabupaten Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan BNPB.
Kolaborasi pendanaan ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan tanggul dan pengerukan sampah di titik-titik kritis yang menjadi penyebab utama luapan air.
BNPB mengimbau masyarakat di sekitar bantaran sungai untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air akibat cuaca ekstrem.
Hindari aktivitas di sekitar tanggul dan area sungai selama proses pengerjaan berlangsung, apabila terjadi kondisi darurat atau tanda – tanda potensi bahaya, segera laporkan kepada aparat desa atau posko bencana terdekat. I
