Gempa Bumi Mangitudo 5,7 Guncang Banyuwangi dan Situbondo

Gempa bumi Magnitudo (M)5,7 mengguncang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (25/9) pukul 16.04 WIB.

Data rekaman seismik mencatat, episentrum gempa berada berada di laut atau tepatnya berlokasi di 46 kilometer Timur Laut Banyuwangi dan 54 kilometer (km) Tenggara Situbondo dengan kedalaman 12 km, tapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama dua detik hingga tiga detik di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo.

Sebagian besar warga pun panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan guncangan yang datang secara tiba – tiba.

Sesaat setelah guncangan mereda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi dan BPBD Kabupaten Situbondo langsung turun menyisir ke sejumlah titik lokasi.

Koordinasi antar BPBD dengan sejumlah lembaga di daerah hingga mencakup unsur per desa/kelurahan pun segera dilakukan melalui jejaring komunikasi, termasuk kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini.

Dari hasil kaji cepat sementara yang dihimpun per pukul 21.20 WIB, guncangan gempabumi  telah menyebabkan 1 unit rumah dan satu tempat ibadah di Kabupaten Banyuwangi mengalami rusak ringan, sedangkan di Kabupaten Situbondo terdapat 21 unit rumah rusak berat, 11 unit rusak sedang, 16 unit rusak ringan dan 1 unit tempat ibadah (masjid) mengalami kerusakan di bagian atap.

Namun demikian, hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai  adanya korban jiwa.

Pemutakhiran data secara berkala akan terus dilakukan seiring dengan pendataan yang masih berjalan di lokasi.

Dengan melihat dampak, situasi dan kondisi dari perkembangan kaji cepat di lapangan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto segera memerintahkan Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB untuk memonitor dan mengambil tindakan cepat.

Merespon arahan tersebut, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan segera meminta Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Agus Riyanto beserta jajaran agar segera menuju ke lokasi untuk memberikan pendampingan dan pendataan awal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lintas sektor lainnya.

Hal ini menjadi wujud komitmen nyata kehadiran pemerintah pusat di lokasi terdampak pada fase awal bencana.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh BNPB atas koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga pukul 18.58 WIB diketahui terdapat 10 kali gempa bumi susulan (after shock) dengan kekuatan magnitudo mencapai 3,3.

Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

Masyarakat juga disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi  bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat – obatan, dokumen penting, dan senter.

Selain itu, warga juga dihimbau untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

Terakhir, masyarakat diharapkan hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, BNPB dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. I

Kirim Komentar