Indonesia dan Prancis Perkuat Investasi Lewat Percepatan IEU-CEPA dan Aksesi OECD

Indonesia dan Prancis memperkuat kerja sama investasi melalui percepatan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan dukungan terhadap proses aksesi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Chairman of the Board of Business France dan France Ambassador for International Investments Pascal Cagni di Paris, baru – baru ini.

Menko Airlangga menyatakan, Indonesia mendorong Prancis untuk mendukung penyelesaian perundingan IEU-CEPA, yang telah berlangsung selama sembilan tahun dengan 19 putaran negosiasi.

“Kesepakatan ini akan memberikan manfaat besar bagi sektor perdagangan dan investasi di Indonesia dengan Uni Eropa, termasuk peningkatan ekspor dan kemudahan investasi. Perundingan I-EU CEPA telah dilakukan sebanyak 19 putaran dalam sembilan tahun terakhir,” katanya.

Selain itu, dia menyoroti pentingnya kerja sama dalam inovasi teknologi hijau untuk membantu industri nasional memenuhi persyaratan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).

Menko Airlangga meminta dukungan Prancis dalam transfer teknologi, investasi, dan pengembangan kapasitas industri rendah karbon, terutama di sektor baja, aluminium, dan pupuk.

“Prancis memiliki keahlian dalam hal teknologi hidrogen. Indonesia dapat mengusulkan proyek percontohan pemanfaatan green hydrogen dalam produksi bahan dan pupuk yang rendah karbon,” ungkapnya.

Selain itu, Indonesia juga mendorong realisasi komitmen Prancis dalam pembiayaan hijau, terutama melalui inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), khususnya guna membantu pendanaan transisi industri menuju kepatuhan terhadap kebijakan CBAM.

Chairman Cagni mendukung penuh Indonesia dalam proses reformasi kebijakan yang sesuai dengan standar instrumen OECD.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan tata kelola publik sehingga dapat menarik investasi asing lebih banyak, termasuk dari Prancis.

Negara Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia di bidang ekonomi.

Bagi Indonesia, Prancis merupakan negara asal investasi asing langsung (FDI) terbesar ke-11 secara global dan terbesar ke-3 dari Eropa, atau peringkat terbesar ke-2 dari Uni Eropa pada tahun 2023.

Sebelumnya, Menko Airlangga telah menerima delegasi dari MEDEF Internasional di Jakarta pada 19 Februari 2025 yang membahas peluang investasi, khususnya pada sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi, inovasi, transportasi, dan pembangunan infrastruktur yang akan menopang transformasi ekonomi Indonesia ke depan. I

Kirim Komentar