Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 21 April 2025

Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi kejadian bencana pada minggu ketiga April 2035.

Beberapa kejadian bencana baru yang tercatat dalam laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mayoritas adalah banjir yang terjadi di Kota Lampung, banjir Kota Cilegon dan Banjir Kabupaten Penajam Pasir, Kalimantan Timur.

Pagi dini hari tepatnya Senin (21/4) pukul 03.30 WIB, banjir melanda Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mengkonfirmasi bahwa tiga orang meninggal dunia akibat terseret arus banjir.

Pascabanjir, BPBD bersama pihak terkait lainnya segera melakukan evakuasi korban meninggal maupun warga yang terdampak.

Hingga kini, proses pendataan kerugian materil akibat bencana banjir juga masih terus dilakukan.

Bergeser ke Provinsi Banten, banjir melanda Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak pada Minggu (20/4) dini hari tepatnya pukul 00.30 WIB.

Banjir terjadi akibat adanya penumpukan sampah yang menutupi saluran air ketika hujan lebat terjadi di wilayah Merak.

Akibatnya, 339 unit rumah terendam banjir dan 1.017 jiwa terdampak. Pascakejadian, BPBD bersama pihak terkait melakukan penyedotan air menggunakan pompa air.

Air dilaporkan sudah mulai surut dan kondisi sudah kembali aman terkendali.

Selanjutynya ke Kalimantan, sebanyak 457 jiwa terdampak banjir di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Minggu (20/4) pukul 21.30 waktu setempat.

Banjir setinggi 50 sentimeter (cm) hingga 200 cm ini merendam 141 unit rumah, 3 unit fasilitas ibadah dan 2 unit fasilitas kesehatan.

Meski terdampak, beberapa warga memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evakuasi dan pendataan kerugian.

Hingga Senin (21/4) pukul 07.00 WIB, banjir dilaporkan berangsur surut.

Memasuki masa peralihan musim penghujan ke kemarau yang ditandai dengan angin kencang, BNPB mengimbau warga untuk dapat melakukan mitigasi dengan memangkas pohon – pohon yang tampak terlalu tinggi.

Hujan intensitas tinggi juga masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Untuk warga yang tinggal di wilayah dekat tebing, diharapkan selalu mengecek konstruksi dan dinding bangunan, serta tanah tebing di sekitarnya. I

Kirim Komentar