Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 24 Mei 2025

Berbagai kejadian bencana hidrometeorologi dan geologi terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Berikut ini hasil pemantauan Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) hingga Sabtu (24/5).

Perkembangan terkini penanganan gempa M6,0 Kota Bengkulu pada Jumat (23/5), pukul 23.40 WIB mencatat total korban terdampak 241 Kepala keluarga/KK (800 jiwa).

Mereka tersebar di Kabupaten Bengkulu 49 KK dan Kota Bengkulu 192 KK (584 jiwa).

Kerugian material sementara di Kabupaten Bengkulu rumah rusak 49 unit, sekolah terdampak 5 unit dan kantor camat 1 unit.

Kerugian di Kota Bengkulu tercatat rumah terdampak 192 unit, rumah rusak berat 8 unit dan fasilitas umum terdampak 6 unit.

Pemerintah daerah terus melakukan penanganan darurat di antaranya pendataan dampak.

Merespons bencana di wilayah ini, BNPB telah berkoordinasi sejak awal dengan BPBD terdampak, sedangkan pada hari ini, Sabtu (24/5) Deputi Bidang Sistem dan Strategi bertolak menuju Bengkulu untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah setempat.

Bantuan BNPB juga telah didorong menuju Bengkulu.

Masih di wilayah Sumatra, bencana hidrometeorologi basah berupa angin kencang menerjang Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (23/5) setelah adanya hujan disertai angin kencang pada pukul 17.30 WIB. Insiden tersebut dirasakan warga empat gampong di tiga kecamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 5 KK terdampak, sedangkan kerugian material terdiri rumah rusak berat 3 unit dan rusak sedang 2 unit, serta tumbangnya pohon.

Selain itu, BPBD dan unsur terkait melakukan pembersihan material pohon tumbang.

Angin kencang juga terjadi di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat (23/5), pukul 16.00 WIB.

Peristiwa ini melanda dua kelurahan di satu kecamatan. Sebanyak 27 KK terdampak dengan kerugian material rumah terdampak 22 unit dan fasilitas pendidikan terdampak 2 unit.

Selain angin kencang, banjir juga diberitakan terjadi pada hari yang sama menerjang Kota Medan.

Wilayah terdampak pada tiga kelurahan di satu kecamatan. Hujan lebat mengguyur wilayah itu hingga mengakibatkan genangan banjir dengan ketinggian 10 sentimeter (cm) hingga 120 cm.

Namun demikian, pada Sabtu pagi (24/5) banjir telah surut perlahan. Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Menuju wilayah Jawa, Pusdalops BNPB memantau tanah longsor terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Kejadian ini berlangsung pada Jumat (23/5), pukul 15.00 WIB. Sebanyak tujuh desa di dua kecamatan terdampak bencana ini.

Tercatat dampak tanah longsor sebagai berikut, rumah rusak berat 1 unit di Desa Cikole, rumah terancam 1 unit di Desa Gudang Kahuripan, dan 22 lain terdampak dan tersebar di Desa Jayagiri, Lembang, Sukajaya, Cikahuripan dan Tugumukti.

Hingga Jumat petang, BPBD Bandung Barat masih melakukan pendataan di lapangan.

Banjir bandang dilaporkan terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa ini terjadi setelah adanya hujan lebat di kawasan hulu pada Jumat (23/5), pukul 15.30 WIB. BPBD setempat melaporkan 1 orang hilang.

Petugas gabungan masih mencari korban hilang tersebut, sedangkan kerugian material tercatat rumah rusak sedang 1 unit dan rumah terdampak 36 unit.

Bencana ini menerjang enam desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Lembang dan Kecamatan Cisarua.

Beralih ke wilayah Jawa, banjir menerjang Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (23/5), pukul 14.30 WIB.

Wilayah terdampak pada satu desa di satu kecamatan, yaitu Kecamatan Semarang Utara. Sebanyak 35 KK terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa, bahkan pada hari yang sama, beberapa genangan cenderung surut.

Di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, banjir juga terjadi pada Kamis (22/5) dan dilaporkan telah surut pada Jumat (24/5).

Sebelumnya banjir melanda tujuh desa di tiga kecamatan. Kerugian banjir tercatat 54 KK terdampak dan 2 KK mengungsi.

Kerugian material antara lain berupa ruma rusak ringan 2 unit, rumah terdampak 52 unit, fasum rusak ringan 1 unit, akses jalan terdampak 10 titik.

Pada wilayah Jawa Barat, gerakan tanah terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (23/5), pukul 03.00 WIB.

Peristiwa ini berlangsung di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja. Sebanyak 5 unit rumah terdampak.

Keluarga yang rumahnya terancam telah dievakuasi ke kerabat terdekat. Insiden ini terjadi setelah adanya hujan lebat dan kondisi tanah labil.

Menghadapai bahaya hidrometeorologi basah, khususnya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga.

Sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi cuaca ekstrem dengan adanya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang.

Kesiapsiagaan juga tidak hanya pada bahaya itu, tetapi juga potensi bahaya geologi, seperti gempa bumi, yang dapat terjadi setiap saat. I

Kirim Komentar