KASUS COVID-19 JAWA-BALI DIDOMINASI DKI DENGAN POSITIVITY RATE DI ATAS 5%

Kasus penyakit akibat pandemi Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali beberapa minggu terakhir mengalami peningkatan dan kasus didominasi di wilayah DKI Jakarta.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Jawa-Bali terus meningkat, tapi terdapat juga penurunan kasus harian dalam tujuh hari terakhir ini.

“Ini juga seperti anomali yang kami lihat,” ujarnya seperti dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/1/2022).

Menurut Luhut, peningkatan kasus Corona di Jakarta juga mulai mengikuti ke wilayah lain. Sejumlah provinsi di Jawa-Bali mengalami peningkatan, seperti Jakarta secara perlahan.

“Saat ini, kasus konfirmasi masih didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta, namun dalam beberapa hari terakhir, kasus konfirmasi juga mulai terdeteksi dan naik cukup signifikan di provinsi lain di Jawa-Bali,” tuturnya.

Luhut menjelaskan bahwa positivity rate atau penyebaran virus Corona di Jawa dan Bali sudah melampaui standar atau batas yang ditentukan World Health Organization (WHO). “Jumlah orang yang dites Corona juga ditingkatkan.”

Saat ini, dia menmbahkan, positivity rate sudah berada di atas standar WHO, yaitu 5%. Hal ini didorong oleh positivity rate, lanjut Luhut, juga PCR test yang sudah mencapai 24%.

Sementara itu, pemerintah kembali mengubah aturan karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang tiba di Indonesia.

Kini, orang-orang yang tiba dari luar negeri harus menjalani karantina selama lima hari dari sebelumnya tujuh hari.

Luhut menegaskan bahwa pemerintah mengubah aturan karantina dari tujuh hari menjadi lima hari.

Dia mengatakan, pengetatan pintu masuk dari luar negeri telah berhasil menekan laju penyebaran Corona varian Omicron.

Luhut menyebutkan bahwa saat ini penyebaran Omicron melalui transmisi lokal terus meningkat, sehingga harus diwaspadai.

“WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia wajib vaksin lengkap. Bagi WNI yang baru melaksanakan vaksinasi dosis pertama tetap menjalani karantina tujuh hari,” jelasnya.

Dia menyebut riset menunjukkan inkubasi varian Omicron tiga sekitar hari dan masa menyebut penurunan masa karantina mempertimbangkan realokasi sumber daya. I

Kirim Komentar