Kemendag Terus Dorong Ekspor Produk Hilirisasi

Kementerian Perdagangan terus berupaya mempersiapkan pasar ekspor untuk produk – produk hilirisasi dan hasil industri.

Komitmen ini, kata Menteri Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso, diwujudkan dengan membuka akses pasar di negara – negara mitra melalui berbagai perjanjian perdagangan.

Contohnya, Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Uni Eropa (Indonesia – EU CEPA) yang telah mencapai kesepakatan substansial dan Indonesia berpotensi mendapatkan tarif 0%, Indonesia – Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (FTA) dan Indonesia – Canada CEPA yang sudah selesai, siap untuk ditandatangani, serta Indonesia – Peru CEPA yang ditandatangani pada 11 Agustus 2025.

Mendag mengapresiasi upaya pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor produk – produk hasil hilirisasi sehingga saat ini produk hasil industri mendominasi struktur ekspor  nasional.

“Sekitar tahun 2012, struktur ekspor kita 70% barang mentah dan 30% barang industri. Sekarang, hasil pengolahan industri 83%, kemudian sisanya hasil pertambangan dan olahannya, serta hasil pertanian. Ini sejalan dengan konsep hilirisasi,” jelasnya.

Untuk itu, Mendag melepas ekspor komponen elektronik guna pembuatan alat sensor produksi PT Excelitas Technologies Batam senilai US$15 juta di Batam, Kepulauan Riau.

Produk – produk ini akan di ekspor ke Singapura, Jerman, Inggris dan Tiongkok.

Pelepasan ekspor ini merupakan bentuk apresiasi dan pengakuan atas keberhasilan PT Excelitas Technologies Batam dan kontribusinya terhadap ekspor produk – produk hilirisasi.

Produk yang diekspor mencakup berbagai komponen penting, seperti sensor inframerah, sensor panas (thermo sensor) dan intense pulse lamp.

Produk – produk ini digunakan untuk berbagai perangkat teknologi, seperti termometer, lampu dan kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) bersensor gerak, serta alat penghilang rambut (hair removal).

Mendag menekankan pentingnya sosialisasi manfaat perjanjian dagang kepada para pelaku usaha, terutama di kawasan industry, seperti Batam.

“Para eksportir harus memahami sepenuhnya manfaat dari perjanjian dagang yang sudah ada agar dapat memanfaatkannya secara maksimal, sehingga ekspor kita dapat semakin meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, Senior Director of Operations PT Excelitas Technologies Batam Yohanes Kristanto mengapresiasi kehadiran Mendag dalam pelepasan ekspor ini.

Dia menambahkan bahwa perusahaan yang telah berdiri selama 31 tahun ini mempekerjakan hampir 2.000 karyawan dan hanya satu ekspatriat, yang menandakan keberhasilan transfer teknologi dan keahlian kepada tenaga lokal.

“Proses produksi kami sepenuhnya dilakukan putra – putri bangsa. Pelepasan ekspor ini turut menjadi wujud kolaborasi pemerintah dengan swasta,” ujar Yohanes.

Turut hadir dalam pelepasan ekspor kali ini, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Sementara itu, data lima tahun terakhir (2020 – 2024) menunjukkan, permintaan produk elektronik dunia terus meningkat dengan tren pertumbuhan 4,75%.

Pada tahun 2024, total nilai impor produk elektronik dunia mencapai US$5,20 triliun.

Kondisi ini merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha sektor elektronik Indonesia, apalagi Indonesia merupakan eksportir elektronik dunia peringkat ke-33 pada tahun 2024, dengan total nilai ekspor mencapai US$17,21 miliar dan tren pertumbuhan 10,28% selama lima tahun terakhir (2020 – 2024). I

 

Kirim Komentar