Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengembangkan dan memperkuat promosi serta pemasaran sektor parekraf Indonesia bersama para mitra co-branding dengan Wonderful Indonesia Co-Branding Forum 2022.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menyatakan, kegiatan ini adalah wujud nyata dari arahan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno terkait pengimplementasian aspek inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Implementasi itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 mengenai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, yaitu pengembangan pasar, pembangunan citra, promosi, dan kemitraan,” ujarnya, Rabu (1/6/2022).
Ni Wayan Giri menjelaskan, program kemitraan co-branding ini sangat strategis karena seluruh pilar pemasaran dapat diimplementasikan.
“Forum ini diharapkan terus menghangatkan semangat untuk berkolabor-aksi, sekaligus menggali ide-ide program dari setiap mitra co-branding bersama Wonderful Indonesia,” jelasnya.
Wonderful Indonesia Co-Branding Forum 2022 diharapkan dapat semakin memperkuat branding “Wonderful Indonesia” sebagai identitas pariwisata dan ekonomi kreatif bangsa dan menjadi simbol kebangkitan industri yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat.
“Program Wonderful Indonesia Co-Branding ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan brand awareness dan recognition Wonderful Indonesia yang merupakan brand pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ungkapnya.
Salah satu dampak nyata dari kegiatan ini, lanjut Ni Wayan Giri, adalah melesatnya peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021 yang merupakan referensi untuk penilaian kinerja industri pariwisata dari sebuah negara.
Berdasarkan laporan TTDI yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF), Indonesia berada di peringkat 32 di atas negara tetangga, seperti Thailand (36) dan Malaysia (38), pada salah satu indikator individual, yaitu Country Branding Strategy Indonesia berada di peringkat ke-25.
“Di era kenormalan baru membutuhkan adaptasi yang tinggi untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin tidak terbayangkan. Untuk itu kolaborasi yang berujung kepada kolabor-aksi menjadi penting, dan ini harus didukung oleh inovasi program yang menarik,” tutur Ni Wayan Giri. I