Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong peningkatan ekspor produk Air Conditioner (AC) hingga 10 juta unit per tahun, di tengah tingginya kebutuhan AC secara global.
Hal ini disampaikan dalam prapembukaan pabrik AC terbaru PT LG Electronics Indonesia (LG) di Cibitung, Bekasi Jawa Barat, pada Rabu (16/4/2025).
Wamenperin Faisol menjelaskan, sejauh ini industri AC dalam negeri telah melakukan ekspor ke berbagai negara, seperti ke Timur Tengah, Fiji, Papua Nugini, dan beberapa negara Asean.
“Pemerintah ingin ekspor AC ini ditingkatkan hingga 10 juta unit setiap tahun. Kebutuhan AC dunia itu mencapai 2 miliar unit. Kalau kita ekspor 10 juta ini belum apa – apa dibandingkan kebutuhan AC seluruh dunia,” ungkapnya.
Menurut Wamenperin Faisol, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut memacu LG dapat mendukung program peningkatan ekspor produk elektronika Indonesia ke pasar dunia.
“Kami yakin LG akan menjadi perusahaan yang tangguh untuk bersaing di pasar global,” jelasnya.
Selain meningkatkan kapasitas ekspor, Wamenperin Faisol menambahkan, ketergantungan terhadap impor komponen masih menjadi tantangan bagi industri AC di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu memperkuat industri komponen AC dalam negeri agar pasokan bagi industri hilir tidak lagi bergantung pada impor.
“Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mendorong PT LG Electronics Indonesia agar memproduksi secara lokal berbagai komponen utama, termasuk kompresor, guna memperkuat kemandirian dan rantai pasok nasional,” tutur Wamenperin.
Dia menegaskan, pemerintah secara umum akan terus mendorong pengggunaan produk dalam negeri sebagai bagian dari semangat kemandirian industri nasional.
Pasalnya, kata Wamenperin Faisol, penggunaan produksi lokal telah menjadi fokus utama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Kami berharap, kehadiran pabrik ini dapat mendorong pertumbuhan industri elektronika di Indonesia, yang dapat memperkuat daya saing nasional, serta mengakselerasi perkembangan industri elektronika secara menyeluruh,” ujarnya.
Salah satu produk elektronika dengan nilai impor yang cukup tinggi adalah AC rumah tangga.
Pada tahun 2024, produk ini mencatatkan impor sebesar US$420,46 juta. Meski mengalami penurunan 9% dari tahun sebelumnya, nilai impor tersebut masih tetap signifikan.
“Oleh karena itu, semoga kehadiran pabrik AC baru PT LG Electronics Indonesia dapat menekan ketergantungan terhadap impor, memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sekaligus juga meningkatkan pasar ekspor,” ungkapanya.
Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia mengatakan, pihaknya kembali mewujudkan komitmen pada peningkatan operasionalnya di Indonesia.
Genap berusia 35 tahun di Indonesia pada tahun 2025, perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini mengumumkan kesiapannya dalam mengoperasikan pabrik penyejuk udara (AC) di Indonesia.
Perusahaan tersebut akan memperluas fasilitas produksi AC di dalam negeri dan pabrik ini dijadwalkan siap beroperasi penuh pada akhir tahun 2025.
“Ini merupakan sebuah investasi strategis yang mengukuhkan langkah evolusi perusahaan dalam penciptaan lapangan pekerjaan, sekaligus menjadi yang terdepan dalam proses manufaktur di dalam negeri,” ujar Ha Sang-chul.
Pabrik AC LG akan berlokasi di Cibitung, Bekasi dengan menempati area 32,000 meter persegi.
Ha Sang-chul menambahkan, keberadaannya akan menjadi pusat produksi bagi AC untuk hunian maupun bagi kebutuhan bangunan komersial.
Dengan total nilai investasi awal senilai US$22 juta (Rp374 miliar), pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi awal sekitar 1,8 juta unit AC pada tahun pertamanya.
Dalam rencananya, LG bakal meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada tahun – tahun berikutnya.
“Kami akan menerapkan standar kualitas Korea yang sama, yang diterapkan LG bagi seluruh fasilitas produksinya di dunia,” tuturnya.
Menurut Ha Sang-chul, salah satunya dilakukan dengan menerapkan pengawasan kualitas yang ketat pada setiap tahapan produksi untuk memastikan performa maksimal, efisiensi energi dan daya tahan yang andal.
Kegiatan prapembukaan pabrik AC terbaru PT LG Electronics Indonesia juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Soo-deok, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja dan Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ronggolawe Sahuri. I