Kemenperin Pacu Utilisasi Industri Elektronik

Indonesia tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara, menyusul pemberitaan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Panasonic Holdings.

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief, PHK tersebut tidak terjadi di Indonesia, justru pabrik di Indonesia menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat.

“Memang utilisasi industri elektronik saat ini sedang berada pada level yang rendah, yakni 50,64% pada Triwulan I/2025, sedangkan sebelum masa pandemi Covid-19, utilisasi sektor ini mencapai 75,6%,” jelasnya.

Kondisi ini, dia menambahkan, menjadi pengingat bagi seluruh pelaku industri elektronik dan para karyawan untuk terus beradaptasi dan melakukan transformasi agar tetap kompetitif.

“Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat. Ini adalah peringatan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan hidup,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah berkepentingan menaikkan utilisasi tersebut melalui perlindungan pasar domestik dari gempuran produk elektronik impor.

“Menjaga investasi elektronika yang ada di Indonesia serta menarik investasi baru itu juga menjadi fokus pemerintah,” katanya.

Febri menambahkan, Indonesia memiliki keunggulan besar sebagai pasar domestik yang kuat.

“Pasar dalam negeri Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di kawasan, dan pemerintah mendukung penuh penguatan industri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” tuturnya.

Dia menyebutkan, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global.

Oleh karena itu, lanjutnya, menjaga stabilitas industri dan mendorong daya saing menjadi agenda prioritas pemerintah.

Sebagai langkah konkret, Kemenperin terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas industri elektronik melalui berbagai program, mulai dari pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga penguatan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.

“Kami optimistis, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi kuat antara pelaku industri dan pemerintah, sektor elektronik di Indonesia akan terus tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional,” jelas Febri. I

 

Kirim Komentar