Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, pembangunan dan rehabilitasi dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya termasuk Pasar Tempe Sengkang yang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan/rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pasar Tempe Sengkang merupakan pusat pendistribusian bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat Kabupaten Wajo. Setelah bencana kebakaran yang terjadi pada Agustus 2019, seluruh los dan kios yang berada di Pasar Tempe Sengkang hangus.
Jadi, lanjut Menteri Basuki, berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat, khususnya peredaran bahan kebutuhan pokok di sekitar kawasan perkotaan Sengkang maupun Kabupaten Wajo secara luas.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Pasar Tempe Sengkang dibangun melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan. Diawali dengan tahap perencanaan pada TA 2020 dan diselesaikan secara Multi Years Contract (Kontrak Tahun Jamak) pada TA 2022-2023.
Saat ini, proses pembangunannya telah rampung dan telah diserahterimakan pengelolaannya secara sementara kepada Pemerintah Kabupaten Wajo pada September 2023.
“Kementerian PUPR berharap, pasar rakyat Tempe Sengkang ini agar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, dan yang utama dipelihara dengan baik. Kemudian, karena pasar ini dibangun dengan konsep green building, diharapkan kebersihannya juga harus dijaga dengan baik,” jelas Dirjen Diana.
Kepala BPPW Sulawesi Selatan Koesworo Darpito menuturkan, Pasar Tempe Sengkang ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp45,37 miliar dengan luas bangunan sebesar 9.777 m2, Pasar Tempe Sengkang dibangun setinggi dua lantai.
“Pada Pasar Tempe Sengkang, terdapat 940 unit kios dan los. Saat ini sudah ditempati sekitar 40% pedagang dan telah beroperasi kembali,” ungkapnya.
Bupati Kabupaten Wajo Amran Mahmud turut menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian PUPR atas pembangunan Pasar Tempe Sengkang.
Pemerintah daerah berharap, pasar ini dapat membantu memulihkan perekonomian masyarakat Kabupaten Wajo.
“Pasar Tempe Sengkang yang telah dibangun ini sangat membanggakan bagi Pemerintah Kabupaten Wajo dan juga masyarakat. Kami berharap, pasar ini menjadi ikon di Wajo dalam mendorong pemulihan ekonomi Pasca Pandemi COVID-19. Serta, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” tutur Bupati Amran Mahmud. I