KUR Perumahan Buka Lapangan Kerja bagi Masyarakat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Lewat KUR Perumahan dimana pemerintah akan mensubsidi suku bunga 5% bagi Usaha Menengah, Kecil dan Mikro akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau biasa disapa Ara dalam keterangannya di Jakarta.

KUR Perumahan ini adalah program pro rakyat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah.

Selain itu, kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga sudah dinaikkan menjadi 350.000 unit rumah subsidi.

Apalagi sudah banyak kebijakan dan program perumahan yang pro rakyat seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) serta Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir tahun.

“Ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan bahwa penyerapan anggaran termasuk KUR Perumahan juga harus ditingkatkan. Kami harap perbankan juga bisa menyalurkan KUR Perumahan ini dengan baik jelang akhir tahun,” jelas Ara.

Pemerintah menetapkan plafon KUR Perumahan sebesar Rp130 triliun untuk tahun ini.

Plafon ini merupakan batas maksimal kredit yang dapat disalurkan perbankan kepada pelaku usaha maupun masyarakat di sektor perumahan.

Menteri Ara berharap plafon KUR Perumahan yang disiapkan pemerintah tahun 2025 sekitar Rp130 triliun bisa terserap optimal.

KUR perumahan nantinya tak hanya menjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam ekosistem perumahan.

Ekosistemnya, dia menambahkan, seperti developer, kontraktor hingga toko bangunannya pun bakal merasakan manfaat dari program rumah subsidi tersebut.

“Ini bukti keberpihakan negara, Pemerintahan Presiden Prabowo kepada rakyat. Makanya namanya kredit usaha rakyat untuk perumahan, karena perumahan sektor yang ekosistemnya luar biasa,” tuturnya.

Menurut Ara, pemerintah menargetkan perumahan subsidi bisa terbangun hingga 350.000 unit tahun ini adalah lonjakan drastis dari target tahun sebelumnya sebanyak 230.000 unit. I

 

Kirim Komentar