Realisasi lifting minyak bumi pada tahun 2025 diperkirakan dapat melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meyakini hal tersebut.
“Dalam APBN kita, targetnya 605.000 barel per hari di 2025 dan saya, Insyaallah akan bisa mencapai, bahkan melebihi target,” ujarnya saat kunjungan kerja di Senipah, Kalimantan Timur, baru – baru ini.
Keyakinan tersebut dilandasi oleh ambisi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai 900.000 barel minyak per hari pada tahun 2029.
Saat ini, Menteri Bahlil menambahkan, lifting minyak bumi Indonesia berada di angka 580 ribu barel per hari.
“Pencapaian target itu akan selalu kami upayakan dan insyaallah, doakan, mudah-mudahan jalannya bisa semua terbuka,” katanya.
Adapun berbagai upaya yang ditempuh oleh Kementerian ESDM adalah mereaktivasi idle well atau sumur yang tidak aktif, mempercepat rencana pengembangan atau plan of development (POD) blok migas yang belum terlaksana, hingga menertibkan sumur ilegal.
“Karena kita berbicara tentang lifting, ini tidak berbicara tentang suatu jangka pendek, semuanya jangka panjang,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Bahlil membuka peluang majunya pencapaian target lifting 1 juta barel minyak per hari dari tahun 2030 menjadi tahun 2029.
Rencana untuk memajukan target tersebut selaras dengan perintah Presiden Prabowo Subianto, yang meminta agar pada 2029 – 2030, realisasi lifting minyak bumi bisa mencapai 900.000 barel per hari hingga 1 juta barel per hari.
Oleh karena itu, Menteri Bahlil menegaskan, tidak ada rencana pemerintah untuk memundurkan target lifting minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030. I