Mobilitas masyarakat pengguna transportasi udara terus meningkat di sejumlah bandar udara (bandara), menyusul kelonggaran persyaratan perjalanan di dalam negeri dan luar negeri.
Tak hanya wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus mengunjungi destinasi-destinasi wisata andalan di Indonesia, para pebisnis dan masyarakat umum juga memenuhi kursi penumpang.
Bandara Komodo yang berlokasi di Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan dalam hal jumlah penumpang, tapi setelah kondisi pandemi mulai mereda dan pemerintah melonggarkan peraturan perjalanan, maka jumlah penumpang pesawat kembali naik.
Tercatat ada delapan kali penerbangan setiap hari yang melalui Bandara Komodo atau sebanyak 16x movement (pergerakan) dalam sehari, sedangkan maskapai yang melayani rute penerbangan dari dan ke bandara ini di antaranya Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Indonesia AirAsia, NAM Air, dan Wings Air.
Menurut Kabandara Komodo Hariyanto, masa pandemi Covid-19 berpengaruh pada mobilitas transportasi udara dari dan ke Labuan Bajo, tapi saat ini kondisi semakin membaik.
“Lalu lintas penerbangan yang melalui Bandara Komodo sudah dipenuhi penumpang, sehingga optimistis akan terus bertambah jumlah penumpangnya dan berharap ada rute penerbangan baru,” katanya.
Pemerintah sudah menetapkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari Lima Destinasi Super Prioritas (DSP), jadi akan semakin terbuka konektivitas dengan daerah lainnya.
Labuan Bajo yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah titik awal untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Komodo, rumah bagi hewan terkenal Komodo dan ke daerah lainnya, seperti Kabupaten Ende, Kupang dan Bajawa.
Bandara Komodo juga sudah melakukan perluasan bandara di antaranya pekerjaan perpanjangan landasan pacu (runway), pekerjaan penataan interior terminal penumpang dan pekerjaan extension terminal (perluasan terminal) penumpang. I