Pemerintah akan Bentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas

Pemerintah akan membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

Tim ini dibentuk guna memastikan realisasi anggaran program prioritas Presiden Prabowo berjalan lebih optimal.

“Nanti, Pak Menko Airlangga Hartarto dengan kami, dengan satu menteri lagi akan membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas supaya semua programnya bisa berjalan dengan baik,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta.

Tim tersebut akan fokus pada program – program yang selama ini terhambat, terutama dalam penyerapan anggaran dan efektivitasnya dalam mendorong pembangunan.

“Jadi selama ini yang macet – macet akan kita lancarkan, dan dana-dana saya yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan sesuai dengan petunjuk Pak Menko juga,” katanya.

Purbaya menuturkan, kerja tim nantinya bukan sekadar memberikan dampak jangka pendek.

Dia juga memastikan upaya percepatan akan menghasilkan efek jangka panjang yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Mengenai realisasi penerimaan pajak hingga Semester I/2025 yang masih terkontraksi, lanjut Purbaya, perlambatan belanja negara memang turut memengaruhi kinerja penerimaan.

“Makanya kita menciptakan program pembangunan percepatan ini, karena mungkin Kuartal III agak lambat sedikit, belanjanya dan ekonomi agak melambat. Namun, saya yakin Oktober, November, Desember semuanya akan berbalik arah,” tuturnya.

Dia optimistis target penerimaan dan pertumbuhan ekonomi masih bisa tercapai, meski jika realisasi tetap di bawah perkiraan, pemerintah masih memiliki ruang fiskal yang memadai.

“Kalau itu jalan, semua program ini jalan, saya yakin target – targetnya akan tercapai dan pertambahan ekonomi akan setinggi yang kita prediksi sebelumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan delapan program prioritas untuk tahun 2026.

Program pertama adalah penguatan ketahanan pangan dengan alokasi dana Rp164,4 triliun.

Kedua, ketahanan energi dengan anggaran Rp402,4 triliun. Ketiga, program makan bergizi gratis (MBG) senilai Rp335 triliun.

Keempat, program pendidikan dengan total anggaran Rp757,8 triliun. Kelima, program kesehatan yang dialokasikan Rp244 triliun. Keenam, program koperasi desa/kelurahan Merah Putih sebesar Rp181,8 triliun.

Ketujuh, pertahanan semesta dengan dana Rp424,8 triliun. Kedelapan, program percepatan investasi dengan dukungan APBN Rp530 triliun dan tambahan dari Danantara sebesar Rp720 triliun. B

 

Kirim Komentar