Pemprov Sumbar Tekankan Inovasi Berbasis Mitigasi Bencana dan Kebutuhan Rakyat

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) menegaskan bahwa inovasi di lingkungan birokrasi bukan sekadar kewajiban administratif atau membangun aplikasi canggih, melainkan keharusan untuk menjawab tantangan zaman dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar yang diwakili Asisten Administrasi Umum Medi Iswandi saat membuka Rapat Koordinasi Kelitbangan, sekaligus penyerahan Penghargaan Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun 2025 di Auditorium Gubernuran Sumbar.

Dalam sambutannya, Medi menekankan bahwa inovasi adalah instrumen krusial untuk mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan daya saing daerah.

Dia menyoroti fenomena perubahan iklim dan bencana alam yang melanda Sumatra Barat, khususnya curah hujan ekstrem periode 2020 – 2024 yang merusak lahan pertanian dan pemukiman.

“Jika kita tidak berubah, maka perubahanlah yang akan memaksa kita dengan cara yang jauh lebih mahal. Saat ini, mitigasi bencana harus menjadi fokus inovasi. Kita tidak bisa lagi menganggap cuaca ekstrem sebagai hal biasa, tapi harus dijawab dengan inovasi cara kerja dan teknologi,” tutur Medi.

Dia juga meluruskan persepsi bahwa inovasi harus berbiaya besar dan inovasi yang ideal adalah yang mampu memangkas prosedur birokrasi yang tidak bernilai tambah dan berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat.

“Berhenti berinovasi sama saja dengan berhenti berevolusi. Siapa pun yang tidak berevolusi akan tergilas oleh waktu,” jelasnya.

Acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten/kota yang menunjukkan prestasi dalam tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Adapun OPD yang meraih penghargaan IID tertinggi adalah Dinas Dukcapil (Nilai: 94,00), RSJ Prof. HB Saanin (Nilai: 85,75) dan RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH (Nilai: 82,27).

Kategori Inovasi Unggulan Tahun 2025: Dinas Kesehatan: Inovasi AMAL JARIYAH (Ayo Mari Laksanakan Penjaringan Penyakit Mata Anak di Sekolah) dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi: Inovasi WeUP BSS Versi 2.0.0.

Kategori OPD dengan Jumlah Inovasi Terbanyak: RSUD Prof. H. Muhammad Yamin (Mengirimkan 23 dari 26 inovasi ke aplikasi IID Kemendagri).

Kategori Kabupaten/Kota Terbaik (Indeks Inovasi Daerah): Kategori Kabupaten: Padang Pariaman, Dharmasraya dan Pasaman Barat, serta Kategori Kota: Padang Panjang, Padang, dan Sawahlunto.

Selain inovasi, Pemprov Sumbar juga mengumumkan hasil pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun Anggaran 2024 (Tahun Ukur 2025) berdasarkan kemampuan keuangan daerah:

  1. Klaster Kemampuan Keuangan Pemenang (Nilai Tertinggi).
  2. Kabupaten – Tinggi Kepulauan Mentawai.
  3. Kabupaten – Rendah Solok Selatan.
  4. Kabupaten – Sangat Rendah Padang Pariaman.
  5. Kota – Sedang Kota Solok.
  6. Kota – Rendah Kota Payakumbuh.
  7. Kota – Sangat Rendah Kota Padang.

Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan seluruh instansi terus berevolusi guna memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien.

Turut hadir Kepala OPD lingkup Pemprov Sumbar, Kepala OPD lingkup Kabupaten/Kota, dan Kepala OPD Kelitbangan Kabupaten/Kota se-Sumbar. BIG

 

Kirim Komentar