PENATAAN KAWASAN LABUAN BAJO HARUS TERINTEGRASI

Semua penataan kawasan Labuan Bajo harus terintegrasi, mulai dari air hingga listrik, sehingga kebutuhan yang ada bisa dipenuhi, baik untuk wisatawan juga masyarakat setempat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hal tersebut saat meresmikan infrastruktur pendukung pariwisata di Labuan Bajo, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese II.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Penataan Kawasan Pulau Rinca, Waterfront Marina dan Sistem Pengelolaan Sampah Warloka.

“Dengan peresmian SPAM Wae Mese II, artinya penataan Labuan Bajo harus terintegrasi semua. Dari airnya, listrik, penataan kawasannya semua terpadu sehingga kebutuhan yang ada bisa dipenuhi, karena saya lihat ada peningkatan investasi utamanya hotel,” ujar Jokowi.

SPAM Wae Mese II dibangun dengan kapasitas 100 liter/detik. SPAM Wae Mese II melengkapi SPAM Wae Mese yang sebelumnya telah dibangun dengan kapasitas 40 liter/detik.

Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan intake air baku, jaringan perpipaan transmisi air baku, sistem pengolahan air bersih dan reservoir distribusi.

Proyek ini dikerjakan pada November 2020 sampai awal 2022 dikerjakan oleh kontraktor PT Amarta Karya dengan nilai kontrak Rp105,05 miliar.

Sumber air berasal dari Sungai Wae Mese dan akan dialirkan ke Reservoir Wae Mata yang berkapasitas 2.000 m3 untuk melayani lima reservoir, yaitu Reservoar Bappeda, Golokoe, Firdaus, Gua Cermin dan DPRD.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan di Labuan Bajo dilakukan secara terpadu bukan hanya untuk meningkatkan pariwisata tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat.

“Dibangunnya Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium pasti membuat kebutuhan air meningkat. Bukan hanya untuk turis, tapi bagi masyarakat juga,” jelasnya.

Dibangunnya SPAM Wae Mese II ini akan memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 40.000 penduduk Labuan Bajo atau 70% dari total penduduk. I

 

Kirim Komentar