Pentingnya Pembaruan di Sekolah BPSDM Perhubungan Ditekankan Menhub

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).

Hal ini disampaikan Menhub di hadapan civitas akademika Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali, Kamis (16/5/2025).

“Pembaruan diperlukan karena masih terjadi tradisi kekerasan di lingkungan sekolah. Ke depan, kita akan membuat BPSDMP dan Poltrada yang baru dan jauh lebih baik lagi,” ujarnya.

Menhub menjelaskan, tradisi kekerasan di lingkungan sekolah bisa hilang apabila dilakukan perubahan pola pengasuhan yang lebih humanis.

Selain itu, penggunaan sebutan sehari-hari juga perlu diubah, seperti halnya dari taruna, resimen, kompi, senior-junior, menjadi mahasiswa, kelas, kelompok, kakak-adik, mas, abang, atau uda.

“Perubahan pemakaian seragam dan atribut juga perlu dilakukan, sehingga tidak terkesan eksklusif. Yang tak kalah penting juga pada kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan, di mana kegiatan akademik dilakukan pada Senin sampai Kamis serta pengembangan karakter dan soft skill pada Jumat sampai Minggu. Ekstrakurikuler yang memicu tindak kekerasan akan dilarang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menhub menambahkan, diperlukan karakter dan dan skill baru untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang transportasi.

Oleh karena itu, dia menambahkan, dibutuhkan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai kemanusiaan, teknologi dan digital.

Setidaknya, ada 10 teknologi yang menurut Menhub perlu dipelajari oleh para mahasiswa di Poltrada dan sekolah-sekolah lain di bawah naungan Kemenhub, di antaranya AI, Bioteknologi, Cybersecurity, Quantum Computing, Edge Computing, Machine Learning, IoT, Blockchain, 5G Technology, dan Extended Reality.

“Semoga reformasi ini dapat mencetak insan perhubungan yang berkarakter dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Menhub juga memberikan beasiswa kepada Kadek Anandita Pradnya yang merupakan adik dari almarhum Putu Satria Ananta Rustika, siswa STIP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Penyerahan beasiswa ini disaksikan langsung oleh kedua orang tua Kadek Anandita.

Kepada Menhub, Kadek Anindita menyampaikan keinginannya untuk mengenyam bangku kuliah di Jakarta setelah lulus SMA. “Saya ingin ke Jakarta, Pak,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara ini, Plt Kepala BPSDMP Subagiyo dan Direktur Poltrada Bali Efendhi Prih Raharjo. I

Kirim Komentar