Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 1 Juli 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di tanah air dalam kurun waktu 24 jam terhitung mulai 30 Juni pukul 07.00 WIB hingga 1 Juli 2025 pukul 07.00 WIB.

Angin kencang puting beliung terjadi pada sabtu (28/6) pukul 18:14 WIB di wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan mengakibatkan beberapa rumah rusak akibat terbawa angin kencang dan tertimpa beberapa pohon tumbang.

Ada tiga desa terdampak yakni Desa Bangun Rejo, Taman Sari dan Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang.

Sebanyak 82 Kepala Keluarga (KK) terdampak pada kejadian ini. Kerugian tercatat ada 82 unit rumah dan dua unit fasilitas ibadah turut terdampak.

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Lampung Selatan melakukan penanganan, mengevakuasi pohon tumbang yang menghambat jalan akses masyarakat dan membantu membersihkan puing material bangunan yang rusak di pemukiman warga.

Kondisi terkini pada Senin, (30/6) penanganan telah dilakukan, situasi aman terkendali, warga sekitar dihimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca buruk.

Beralih ke Kota Kendari, dipicu hujan dengan intensitas tinggi diseluruh wilayah Kota Kendari mengakibatkan terjadi bencana tanah longsor pada Sabtu, (28/6) pukul 20.02 WITA.

Sebanyak empat kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Abeli, Kendari Barat, Puuwatu dan Mandonga.

Tercatat 15 KK, 15 unit rumah, 2 unit jalan, 1 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas ibadah, satu tebing sungai turut terdampak dari kejadian ini.

BPBD Kota Kendari bersama instansi terkait melakukan penanganan di Lokasi kejadian.

Kondisi terkini pada Senin (30/6) hujan masih berlangsung dengan intensitas ringan sampai sedang, rumah warga yang terdampak banjir masih dalam proses pendataan, material longsor di Kelurahan Alolama dibersihkan secara gotong royong oleh warga sekitar.

Kekeringan terjadi di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat dipicu akibat kerusakan mesin pompa air PDAM yang menjadi sumber mata air pada hari Senin, (30/6) pukul 19.00 WITA.

Lokasi terdampak adalah Desa Kalampa, Kecamatan Woha. Sebanyak 163 KK atau 489 jiwa terdampak dari kejadian ini.

BPBD Kabupaten Bima berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan, kaji cepat dan mendistribusikan bantuan sebanyak 55.000 liter air bersih.

Kondisi terkini pada Senin (30/6), distribusi air bersih masih dilakukan.

Beralih ke Kabupaten Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Terjadi kebakaran lahan pada Senin, (30/6) pukul 13.35 WITA.

Lahan semi gambut dan vegetasi lahan semak belukar, galam dan purun tikus terbakar. Lokasi terdampak adalah Desa Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin dengan terdata ± 3 hektare lahan terbakar.

BPBD Kota Banjarbaru melakukan observasi dan pendataan di lokasi kejadian, serta mengerahkan unit water supply 4.000 liter dan satu unit mobil rescue.

Kondisi terkini pada Senin, (30/6) luas lahan dipadamkan: ± 0,4 hektare dan akses jalan sulit api masih aktif dalam proses pemantauan.

Banjir di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dipicu curah hujan yang cukup tinggi, pada pukul 15.00 WITA hingga 17.00 WITA pada Minggu (29/6) dan jebolnya tanggul Sungai Marisa.

Selain itu, tanggul beton sepanjang 10 meter di Desa Yosonegoro Dusun 3 dan meluapnya Sungai Marisa, serta Sungai Bondula di Desa Daenaa, mengakibatkan banjir merendam rumah penduduk dengan tinggi muka air 50 cm.

Lokasi terdampak, yakni Kecamatan Limboto Barat dan Kecamatan Limboto. Tercatat 181 KK/ 581 jiwa terdampak dan kerugian material di antaranya 153 unit rumah, 2 unit fasilitas kesehatan, 2 unit fasilitas ibadah dan satu pasar terdampak.

BPBD Kabupaten Gorontalo berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan pendataan, serta penilaian. Kondisi terkini pada Senin, (30/6) banjir telah surut.

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama musim kemarau.

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan saluran air, memeriksa atap, memangkas pohon rawan tumbang dan menyiapkan rencana evakuasi. Ikuti informasi cuaca dari instansi resmi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. I

 

Kirim Komentar