Pementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memperkuat perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia di dalam maupun luar negeri.
Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani langsung oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Markas Pusat PMI, Jakarta, baru – baru ini.
Menurut Menteri Karding, perlindungan terhadap pekerja migran tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, sehingga diperlukan kolaborasi dengan lembaga kemanusiaan yang punya jaringan luas dan pengalaman panjang dalam aksi – aksi sosial.
“PMI punya sejarah panjang dalam kerja kemanusiaan dan jaringan yang luas, baik nasional maupun internasional. Ini menjadi momentum strategis bagi kami. Kehadiran PMI sangat kami butuhkan,” ujarnya usai penandatanganan MoU.
Dia menjelaskan, kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk bantuan dalam situasi darurat, bencana, layanan donor darah, dukungan psikososial hingga penanganan kemanusiaan lainnya.
“Misalnya, ketika ada pekerja migran di negara yang tidak terjangkau atase ketenagakerjaan atau kantor perwakilan, PMI bisa menjadi garda depan untuk memberikan pertolongan,” ungkapnya.
Menteri Karding mencontohkan, banyak pekerja migran nonprofesional yang tersebar di negara – negara Afrika belum terjangkau oleh perlindungan formal pemerintah.
“Kalau tidak ada atase, tidak ada perwakilan, siapa yang turun tangan? PMI bisa masuk dan bantu,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) menyambut baik kerja sama ini, karena PMI memiliki akses langsung ke jaringan internasional melalui federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
“Kami punya koneksi ke Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia. Jadi, ke mana pun pekerja migran Indonesia pergi, kami bisa bantu,” ujarnya.
PMI juga berkomitmen memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai bagian dari misi kemanusiaan.
“Jika ada masalah, kami bisa turunkan relawan atau menghubungi mitra lokal di sana untuk segera memberi bantuan,” tutur JK. I