Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral, terutama melalui peningkatan kontak antarmasyarakat.
“Beliau kan sebagai Gubernur Jenderal, sehingga pada saat pembicaraan bilateral lebih kepada upaya untuk memperkuat people to people contact,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan pers usai penyambutan.
Dia menambahkan, fokus utama adalah memperkuat pengajaran bahasa, dengan Indonesia meningkatkan pengajaran bahasa Inggris, sedangkan Australia memperkuat pengajaran bahasa Indonesia.
Hal ini, lanjut Menlu, diharapkan menjadi jembatan yang baik untuk mendekatkan hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Australia.
“Kita yakin bahwa bahasa akan menjadi jembatan yang sangat baik bagi upaya kita untuk mendekatkan people to people contact,” tegasnya.
Gubernur Jenderal Australia, yang juga salah satu pendiri Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia – Australia, telah aktif dalam berbagai inisiatif, seperti pertukaran pemuda dan dialog antaragama.
Pertemuan juga menyinggung persiapan dialog antaragama kedua yang akan dilaksanakan di Australia tahun ini.
“Kita sedang mempersiapkan interfaith dialogue yang kedua di Australia pada tahun ini juga dan tadi juga dibahas oleh Bapak Presiden,” jelas Menlu.
Selain itu, pertemuan ini juga menekankan pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia dan 50 tahun hubungan ASEAN dengan Australia pada tahun ini.
Kedua pemimpin mengharapkan untuk terus memperkuat dan memperdalam hubungan antarwarga kedua negara. I