Presiden Prabowo Subianto memuji Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, karena sebagai penengah berhasil membujuk Thailand dan Kamboja gencatan senjata setelah keduanya baku tembak di perbatasan sejak minggu lalu (24/7/2025).
“Saya ingin mengucapkan selamat atas kepemimpinan, leadership Dato’ Seri memimpin ASEAN, Bapak berhasil dalam mediasi, berhasil mencapai gencatan senjata dalam konflik antara Thailand sama Kamboja. Ini suatu patut kita syukuri. Terima kasih,” katanya di Istana Merdeka, baru – baru ini.
Presiden Prabowo kemudian menyatakan kesiapan Indonesia membantu PM Anwar, tidak hanya dalam kapasitasnya sebagai PM Malaysia, tetapi juga sebagai Ketua ASEAN.
“Terima kasih. Ini suatu breakthrough yang sangat penting. Kita ingin ASEAN selalu menyelesaikan konflik dengan damai, dengan konsultasi, musyawarah, negosiasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, PM Anwar menyatakan dirinya selaku Ketua ASEAN selalu berpedoman kepada Kerangka ASEAN dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk saat memediasi Thailand dan Kamboja.
PM Anwar lanjut menyebutkan dirinya masih mengawasi tindak lanjut dari kesepakatan gencatan senjata tersebut.
“Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei (Darussalam) dan Filipina, kita bertanggung jawab dalam me-monitoring peace process ini,” kata PM Anwar kepada Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menerima kedatangan PM Anwar di Istana Merdeka, Selasa pagi, untuk acara Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia dan Malaysia.
Pada pertemuan itu, Presiden Prabowo dan PM Anwar membahas isu-isu strategis bilateral dua negara, kemudian membahas tindak lanjut beberapa kesepakatan dan keduanya juga dijadwalkan menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman kerja sama terkait perbatasan darat, dan kerja sama bidang kesehatan, teknologi dan komunikasi.
Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, kemudian ada pula Kepala Badan Intelijen Negara M. Herindra.
Sementara itu, PM Anwar didampingi oleh Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Tengku Zafrul Aziz, dan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek. Kemudian, ada pula Kepala Negara Bagian Sarawak Abang Johari Openg dan petinggi negara bagian Sabah Hajiji Noor. I