SEABAD REVITALISASI PENDIDIKAN KEPELAUTAN INDONESIA MOMENTUM TINGKATKAN KUALITAS SDM

Revitalisasi pendidikan kepelautan di Indonesia yang sudah dilakukan selama satu abad lebih diharapkan menjadi momentum bagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kepelautan yang kompetensinya diakui dunia internasional.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia termasuk dalam negara penghasil pelaut terbesar di dunia.

“Kita memiliki visi menjadikan bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia. Jadi, pendidikan kepelautan dan pelayaran memegang peranan penting dalam menciptakan SDM yang unggul,” ujarnya pada upacara “Perayaan Satu Abad Revitalisasi Pendidikan Kepelautan di Indonesia” yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Menhub menuturkan, sejumlah capaian yang telah diraih hingga saat ini, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM sektor transportasi laut di antaranya membangun 10 Perguruan Tinggi Vokasi Pelayaran dan dua Balai Diklat Pelayaran dibawah Kemenhub, 18 Sekolah Tinggi dan Akademi di luar Kemenhub atau swasta, serta 34 SMK Pelayaran Negeri dan Swasta.

Capaian selanjutnya adalah dari perguruan tinggi pelayaran yang ada di Indonesia, pada awal kuartal tahun 2021 ada sebanyak 1,2 juta lebih pelaut telah berlayar di dalam dan luar negeri.

Dari jumlah tersebut, sekitar 28,5 % nya atau sekitar 350.000 lebih telah bekerja pada perusahaan pelayaran asing yang mengisi berbagai posisi mulai dari rating sampai dengan chief engineer dan captain.

Menhub mengungkapkan, secara konsisten menjalin kerja sama dengan sejumlah negara sahabat, guna meningkatkan kualitas SDM kepelautan.

“Para Duta Besar juga sering memberikan kuliah umum atau sharing session kepada para taruna-taruni,” tuturnya.

Pada acara perayaan ini turut hadir sejumlah duta besar dari sejumlah negara di antaranya Duta Besar Bahrain Ahmed Abdulla Al Harmasi Al Hajeri, Dubes Palestina Dr. Zuhair S.M. Alshun, dan Dubes Venezuela Radames Jesus Gomez Azuaje, dan Wakil Dubes Iran Mahdi Rounagh.

Masuknya Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization (IMO) pada 18 Januari 1961 dan menjadi Anggota Dewan IMO kategori C, serta dengan meratifikasi 26 konvensi IMO, termasuk konvensi dalam bidang kepelautan, Indonesia menjadi terikat untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan dunia internasional di bidang pelayaran. I

Kirim Komentar