PEMERINTAH TAWARKAN 35 PROYEK BUMN DALAM AIPF

Pemerintah akan menawarkan 35 proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada para investor dalam Business Matching ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang digelar Rabu (6/9/2023).

Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani menjelaskan, melalui acara business matching ini para pengusaha yang hadir bisa meraup potensi proyek senilai US$50 miliar atau sekitar Rp763,5 triliun.

Total nilai potensi dari proyek-proyek yang ditawarkan BUMN mencapai US$22 miliar atau setara dengan Rp335,94 triliun, dengan perhitungan kurs sebesar Rp15.270 per US$.

Selain proyek BUMN, pada business matching ada juga proyek dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan proyek yang berasal dari sejumlah negara. Untuk Bappenas ada empat proyek senilai US$10 miliar atau setara dengan Rp152,7 triliun.

“Kami memperkirakan dari business matching akan terjadi potensi kerja sama senilai US$50 miliar, yang terdiri dari BUMN itu sendiri 35 proyek senilai US$22 miliar, dari Bappenas US$10 miliar,” kata Rosan Roeslani dalam konferensi pers di JCC.

Perusahaan-perusahaan BUMN yang akan menawarkan sejumlah proyek ini ada Pertamina, PLN, InJourney, MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, hingga Dana Reksa.

“Kalau dari BUMN melibatkan ada beberapa perusahaan termasuk adalah MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura dan tentunya Pertamina, dan juga InJourney termasuk Dana Reksa,” jelas Rosan.

Dia menegaskan, proyek-proyek tersebut pasti akan dilanjutkan meski KTT ASEAN telah berakhir, bahkan pihak ASEAN akan membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kerja sama proyek-proyek ini nanti.

Harapannya adalah nanti terus berlanjut, karena awalnya ini dilakukan sesuai diskusi dengan negara-negara ASEAN lainnya. Sesudah itu diharapkan dibentuk task force bersama untuk impelementasi dari program ini.

Baca Juga:  KEMENTERIAN PUPR JAJAKI MINAT INVESTOR BIAYAI PROYEK SALURAN IRIGASI DI SUMSEL DAN LOMBOK

“Kita nggak hanya stop di sini, tapi dilanjutkan pembentukan task force untuk follow up proyek-proyek yang ada yang mulai diinisiasi pemerintah Indonesia,” tuturnya. I

Kirim Komentar