Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Australian National University (ANU) sepakat untuk membahas lebih rinci rencana kerja sama pendidikan dan penelitian di bidang inovasi pertanian dan teknik lingkungan.
Kerja sama pendidikan akan mencakup inisiasi program double title untuk Master of science in Agriculture Innovation ANU dan Teknik Industri Pertanian IPB, pertukaran mahasiswa untuk program S1, khususnya untuk pelaksanaan Capstone Project atau penyelesaian tugas akhir mahasiswa.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja Farah Fahma dari Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB ke Program Studi Inovasi Pertanian ANU di kampus ANU Canberra, Australia pada Senin (4/9/2023).
Didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Republik Indonesia di Canberra Mukhamad Najib, Farah diterima oleh pimpinan ANU College of Science.
Mukhamad Najib mengatakan saat ini dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan program-program kerja sama internasional cukup tersedia, baik untuk pendidikan maupun penelitian.
Untuk program double title, menurut Najib, tersedia pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) jika IPB memiliki program kerja sama dengan universitas top dunia seperti ANU.
“IPB, sebagai salah satu universitas terkemuka sangat cocok untuk bekerja sama dengan ANU. Pemerintah Indonesia sangat mendukung IPB bekerja sama dengan ANU. Banyak program di IPB yang relevan dengan ANU. Kerja sama IPB-ANU bisa diarahkan untuk menyelesaikan isu-isu bersama yang dihadapi kawasan, seperti isu lingkungan, perubahan iklim, ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Najib.
Sementara itu, Farah Fahma mengatakan bahwa IPB sebagai universitas terkemuka di bidang pertanian dan kehutanan memiliki banyak program internasional.
“Beberapa potensi kerja sama yang dapat dilakukan dengan ANU antara lain program double title antara Master of Science in Agricultural Innovation ANU dan Teknologi Industri Pertanian IPB, penyelesaian Capstone project untuk program S1, pengembangan program eksekutif untuk pengambil kebijakan di kementerian yang berkaitan dengan industri, pertanian dan lingkungan, serta kerja sama dalam bidang penelitian yang terkait dengan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” tutur Farah.
Menyanggapi hal tersebut, Associate Director (Education) ANU Craig Strong menyatakan tertarik untuk mendengarkan lebih jauh. Menurutnya kerja sama ini akan bermanfaat untuk kedua belah pihak. Untuk program Master of Science dalam Inovasi Pertanian di ANU terdapat dua jenis, yaitu master by coursework dan master by Research. Kedua program dilaksanakan dalam dua tahun. I