CUACA OKTOBER MASIH KERING DAN HUJAN DIPREDIKSI TURUN PADA NOVEMBER 2023

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan update terkait kondisi El Nino di Indonesia.

Sebagai informasi, El Nino adalah suatu fenomena cuaca yang bisa mempengaruhi curah hujan dan menyebabkan perubahan pada iklim.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, puncak El Nino sesuai dengan yang telah diprediksi sebelumnya, yakni terjadi pada September 2023.

Namun, data satelit terbaru menunjukkan, fenomena El Nino belum menunjukkan adanya penurunan pada Oktober 2023. “Jadi puncak (El Nino) masih bertahan, diprediksi sampai akhir Oktober,” kata Dwikorta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, baru-baru ini.

Selanjutnya pada November mendatang, menurutnya akan mulai ada transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

“Jadi El Nino sebenarnya diprediksi masih akan berlangsung dari moderat sampai akhir tahun, dan melemah di Februari-Maret (2024),” tuturnya.

Kemudian, fenomena El Nino akan berakhir pada Maret 2024. Oleh sebab itu dia mengingatkan dampak El Nino masih akan panjang selama beberapa bulan ke depan.

Dwikorita menjelaskan, angin Monsun dari Asia diperkirakan akan mulai Indonesia pada November 2023.

Oleh karena itu, mulai November 2023, Indonesia akan mulai memasuki musim hujan.

“Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering akan berakhir bertahap,” paparnya.

Nantinya, musim hujan diprediksi akan turun sebagian besar di wilayah Indonesia pada November 2023, tapi ada beberapa wilayah akan mengalami musim hujan yang lebih mundur. I

Kirim Komentar
Baca Juga:  MENDAGRI MINTA KEPALA DAERAH PASTIKAN KETERSEDIAAN BERAS HADAPI EL NINO