BNPB Terjunkan Tim dan Berikan Dukungan DSP saat Gunungapi Ibu Naik Level IV

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan tim guna mendukung percepatan penanganan darurat bencana yang ditimbulkan atas dampak erupsi Gunungapi Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Tim yang dipimpin Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB (Deputi 5) Lilik Kurniawan ini tiba di Kabupaten Halmahera Barat pada hari ini, Jumat (17/5/2024), atas perintah Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang berhalangan hadir.

Kepala BNPB masih berada di Sumatra Barat (Sumbar) sejak Senin (13/5/2024), guna memastikan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin Gunungapi Marapi berjalan dengan baik.

Kehadiran Deputi 5 BNPB di Halmahera Barat ini merupakan bentuk respon cepat pemerintah pusat dalam mendukung pemerintah daerah setelah sehari sebelumnya status Gunungapi Ibu dinaikkan menjadi level IV atau Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Setibanya di Halmahera Barat, Deputi 5 BNPB langsung menggelar rapat koordinasi bersama Bupati Halmahera Barat James Uang, Sekda Halmahera Barat M. Syahril Abd Radjak, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara Fehby Alting, Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Barat Wawan Gunawan, termasuk Dandim 1501, Kapolres Halmahera Barat dan jajaran Forkopimda lainnya.

Dalam rapat tersebut, Lilik menyatakan, BNPB akan turut mendampingi pembentukan posko tanggap darurat.

Hasil keputusan dalam rapat itu, tongkat komando penanganan darurat ini dipercayakan kepada Dandim 1501 Kolonel Arm. Adietya Yuni Nurtono, sehingga dengan keputusan ini, maka seluruh unsur Forkopimda diharapkan segera bersinergi dalam satu pintu komando untuk segala upaya penanganan bencana.

“BNPB juga akan melakukan pendampingan kepada pemda Halmahera Barat untuk percepatan penanganan darurat. Tadi sudah diputuskan, yang akan memimpin nanti Pak Dandim,” jelas Lilik.

Selepas melakukan rapat koordinasi, Deputi 5 BNPB kemudian menyerahkan dukungan secara simbolis berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp250 juta.

Baca Juga:  DAMPAK BANJIR DI NATUNA 20 RUMAH TERENDAM DAN 17 JIWA MENGUNGSI

Deputi 5 BNPB dan jajaran pemda Halmahera Barat mengunjungi dua lokasi pengungsian yang berada di Desa Tonguti Ternate yang terdapat 600 jiwa.

Di lokasi tersebut, segala fasilitas dan kebutuhan dasar warga terdampak sudah cukup terpenuhi, termasuk dapur umum yang dioperasikan oleh Dinas Sosial bersama warga setempat.

Kemudian di lokasi kedua, yakni Desa Dam Ici, Lilik menyempatkan diri untuk berdialog bersama beberapa warga pengungsi. Di sana ada kurang lebih 200 jiwa dan sudah menempati beberapa tenda mulai dari BNPB, Dinas Sosial, TNI dan Polri.

Pada lokasi tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang dioperasikan oleh tim medis dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Halmahera Barat secara bergantian.

Mengingat status Gunungapi Ibu telah naik menjadi level IV atau Awas, maka PVMBG merekomendasikan agar wilayah radius 4 km dengan perluasan sektoral berjarak 7 km ke arah bukaan kawah di bagian Utara kawah aktif harus dikosongkan dari segala bentuk aktivitas apapun.

Pada radius sektoral dengan jarak 7 km yang disebutkan, masih ada permukiman penduduk Desa Tuguis.

Tim gabungan dari pemda Halmahera Barat tengah melakukan sosialisasi terhadap warga yang masih tinggal di sana agar direlokasi ke lokasi yang lebih aman.

Dalam upaya ini, Bupati Halmahera Barat akan turun langsung melakukan sosialisasi ini dengan pendekatan secara kekeluargaan.

“Tim dari pemda akan kembali melakukan sosialisasi persuasif kepada warga Desa Tuguis, karena wilayah mereka berada di zona rawan. Nanti Pak Bupati akan turun langsung ke lapangan,” tutur Lilik. I

 

Kirim Komentar