Bank Indonesia (BI) tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7% sampai dengan 5,5%, didukung oleh konsumsi domestik dan investasi.
“Ke depan, pertumbuhan ekonomi perlu terus didorong sehingga tetap dapat menjaga keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian nasional,” kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya dalam pelatihan wartawan di Bali.
Dia menuturkan, konsumsi rumah tangga perlu semakin dipacu sejalan dengan berakhirnya faktor musiman dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan dampak pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada Semester I/2024.
Keberlanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga diproyeksikan dapat meningkatkan investasi, khususnya investasi swasta.
Selain itu, stimulus fiskal 2024 yang meningkat dari 2,3% menjadi 2,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.
BI terus melakukan penguatan sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, BI juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. I