Bio Farma, menekankan aspek keamanan dan kualitas dari vaksin nOPV2 (novel Poliomyelitis tetes tipe 2).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Pengembangan produk life ilmu Bio Farma Acep Riza Wijayadikusumah dan Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri Mita Puspita, pada media di Kabupaten Bandung.
Dia menjelaskan, meski bukan penyakit batu, namun polio tetap
menjadi ancaman serius bagi anak-anak, terutama yang belum diimunisasi.
“Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian karena merusak otot otot pernapasan. Vaksinasi adalah satu-satunya cara yang efektif untuk mencegah polio,” tegasnya.
Vaksin novel poliomyelitis tipe 2 (nOPV2), adalah bagian dari upaya global untuk memberantas polio.
Vaksin nOPV2 sudah dikembangkan sejak 2014 sebagai respon terhadap kebutuhan vaksin yang lebih aman dan efektif dalam mencegah polio tipe 2.
Hngga tahun 1999 masih menjadi ancaman ganas di berbagai belahan dunia. Vaksin ini sudah terbukti efektif, dengan lebih dari 1 miliar dosis yang telah didistribusikan di 35 negara, sedangkan di Indonesia sekitar 30 juta dosis vaksin telah digunakan oleh 15 juta anak.
Vaksin nOPV2 yang diproduksi oleh Biofarma telah melewati serangkaian uji klinis fase 1, 2, 3 yang melibatkan lebih dari 2000 orang dari berbagai belahan dunia.
Sementara itu, vaksin nOPV2 dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa, hingga bayi dan anak-anak, termasuk bayi baru lahir.
Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri Mita Puspita menekankan bahwa proses pembuatan vaksin bukanlah hal yang sederhana.
“Pembuatan vaksin dapat memakan waktu tujuh, sepuluh hingga 15 tahun, mulai dari pengembangan hingga uji klinis dan pengawasan keamanan. Bahkan setelah vaksin beredar, pengawasan terus dilakukan melalui pengawasan pasca pemasaran untuk memastikan keamanannya,” jelasnya.
Indonesia melalui Biofarma, menunjukkan kemampuannya dalam inovasi dan kontribusi nyata terhadap kesehatan global.
Vaksin nOPV2 hasil produksi Biofarma tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Transformasi dan Inovasi Bio Farma untuk kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional ini, menunjukkan peran strategis Indonesia dalam memerangi polio dan penyakit lainnya, sekaligus mempromosikan standar kualitas produk yang diakui secara internasional. I