Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senantiasa berkomitmen mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama periode 2014 – 2024, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan sejumlah infrastruktur guna meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat dua peran utama infrastruktur.
Pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jalan tol, energi dan bendungan.
Kedua, infrastruktur sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi dan irigasi.
“Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian,” kata Menteri Basuki.
Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah berhasil menyelesaikan pembangunan 53 bendungan dari 61 unit bendungan yang dibangun.
Bendungan yang telah selesai di antaranya adalah Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Ameroro, bendungan Leuwikeris, Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Kuningan.
“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tuturnya.
Untuk itu, pada periode 2014 – 2024 Kementerian PUPR membangun 1.228.440 hektare jaringan irigasi dan merehabilitasi 4.647.547 hektare jaringan irigasi.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menyelesaikan 1.371 embung, 493 buah pengendali sedimen dan lahar, ada 2.154 km pengendali banjir dan pengaman pantai.
Pada bidang konektivitas, Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan 2.432 km pembangunan jalan tol.
Salah satunya yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo adalah Jalan Tol Stabat – Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak sepanjang 72 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra.
“Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan – kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” tutur Menteri Basuki.
Di samping itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga juga telah menyelesaikan 5.999 km pembangunan jalan baru, 125.904 meter pembangunan jembatan, 583 buah jembatan gantung dan 27.673 meter pembangunan flyover atau underpass.
Salah satu flyover yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo adalah Flyover Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.
Di bidang permukiman Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 36.380 ltr/dtk, sehingga akses air minum layak mencapai 93% dari total populasi.
Kemudian, penanganan kawasan permukiman 94.321 hektare, penanganan sampah dan sanitasi 13,7 juta Kepala Keluarga (KK), sehingga akses sanitasi layak mencapai 82% dari total populasi.
Lalu, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu 15 kawasan dan pembangunan, rehabilitasi atau renovasi sarana pendidikan, olahraga, serta pasar 5.939 unit. I