Pemerintah menegaskan komitmen untuk menjadikan kawasan industri seperti Batamindo sebagai bagian penting dari ekosistem pengembangan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) nasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan, pemerintah mengambil langkah strategis untuk mewujudkan transformasi digital nasional.
“Hal strategis yang mau dilakukan oleh pemerintah di bawah pimpinan Presiden Prabowo, kita ingin melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur artificial intelligence,” katanya saat meninjau kawasan industri Batamindo bersama Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza di Wisma Batamindo, Batam, baru-baru ini.
Menurut Nezar, penguasaan teknologi mutakhir atau deep tech, seperti AI menjadi elemen strategis dalam peta persaingan global saat ini, baik dari sisi geopolitik maupun ekonomi.
“Kita tahu bahwa new technology atau yang kita kenal juga dengan deep tech ini menjadi poin yang sangat strategis secara geopolitik dan juga ekonomi. Siapa yang menguasai teknologi ini, dia akan bisa dominan di tingkat global,” tegasnya.
Dia menyatakan, arti penting kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku industri dan kawasan ekonomi agar strategi besar nasional dalam pengembangan teknologi AI dapat berjalan efektif dan berkesinambungan.
“Komdigi berada di hilir memanfaatkan infrastruktur yang dibangun oleh industri, tetapi dalam satu desain besar, kita tidak bisa bekerja sendiri – sendiri. Kita harus melakukan kolaborasi dan sinergi agar semuanya itu sejalan dengan strategi besar yang sudah digariskan oleh pemerintah,” jelasnya.
Wamendigi Nezar mengapresiasi kontribusi Batamindo yang selama 35 tahun terakhir berperan besar dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia, khususnya di Batam.
Kawasan ini, lanjutnya, menjadi rumah bagi sekitar 70 industri dan menyerap 42.000 tenaga kerja, serta menyumbang hingga 30% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Batam.
“Saya kira sangat membanggakan, berdiri sejak 1990 sampai sekarang sudah 35 tahun. Kompleks industri ini sudah memberikan kontribusi yang cukup signifikan, dan ini modal penting untuk menyongsong transformasi ke industri digital berbasis AI,” ungkapnya.
Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk menjajaki berbagai inisiatif strategis lintas sektor, termasuk perumusan kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan industri digital nasional.
“Kami berkunjung untuk melihat beberapa inisiatif strategis yang bisa dikerjakan antar sektor, termasuk sektor swasta, terutama Batamindo. Pemerintah akan memberikan berbagai kebijakan yang mengakselerasi proses pertumbuhan industri ini,” tuturnya.
Selain bersama dengan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, dalam kunjungan itu juga hadir General Manager Batamindo Investment Cakrawala Mook Sooi Wah.
Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menambahkan bahwa Batam bisa menjadi salah satu kawasan pembangunan industri AI di masa depan.
“Batam memiliki 19 kawasan industri yang sudah berkembang, dan beberapa perusahaan yang beroperasi di dalamnya telah terlibat dalam pengembangan teknologi elektronika, termasuk komponen-komponen penting yang menjadi fondasi pengembangan AI,” ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Potensi Penguatan Industri Elektronika dalam Rangka Pengembangan Industri AI di Indonesia di Batam yang digelar pada Kamis (10/7/2025).
Wamenperin Riza menambahkan, telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah perusahaan di Batam dan dapat melihat kesiapan kawasan tersebut sebagai basis industri teknologi tinggi.
“Kami mengunjungi perusahaan sektor telematika, pemasok komponen untuk produk gadget global dan lokasi rencana pembangunan pabrik mitra dalam rantai pasok Apple yang akan memproduksi AirTag. Ini bukti bahwa Batam sangat berpotensial,” ungkap Wamenperin Riza. I