Industri TPT Salurkan Investasi US$40 Juta di Kabupaten Brebes

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi kepada PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan, nilai investasi yang digelontorkan lebih dari US$40 juta, yang mencakup pembangunan pabrik seluas 8 hektare di Brebes, Jawa Tengah.

Fasilitas tersebut diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 8.000 orang.

“Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, tetapi juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal,” ujarnya pada peletakan batu pertama PT Xinhai Knitting Indonesia di Brebes, Jawa Tengah, baru – baru ini.

Menurut Wamenperin Riza, investasi PT Xinhai Knitting Indonesia ini mencerminkan adanya kepercayaan yang kuat terhadap bangsa Indonesia.

“Bahwa Indonesia bukan hanya mampu menarik investasi, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor industri TPT di pasar global,” katanya.

Apalagi, dia menambahkan, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional.

Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, terlihat dari kinerja pada Triwulan I/2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64%.

Sementara itu, dari capaian sisi ekspor, untuk periode Januari hingga April 2025, industri TPT mencatat nilai sebesar US$3,38 miliar, meningkat 3,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur nasional.

Baca Juga:  LABA BERSIH BUMN CAPAI Rp183,9 TRILIUN SEMESTER I/2023

Rencana produksi dijadwalkan mulai Juli 2026 dan kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal dan mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan.

“Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau,” jelas Wamenperin Riza.

Guna semakin meningkatkan daya saing industri TPT nasional yang berkelanjutan, Kemenperin telah menyiapkan lima kebijakan strategis.

Pertama, penggunaan bahan baku ramah lingkungan dan pemisahan pasar untuk produk TPT daur ulang.

Kedua, efisiensi penggunaan air, energi, dan bahan kimia. Ketiga, penguatan praktik ekonomi sirkular.

Keempat, pemberian insentif bagi industri hijau. Kelima, implementasi proyek percontohan untuk daur ulang tekstil pasca-konsumsi.

“Keberadaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini sebagai bagian dari rantai pasok global H&M, yang menerapkan standar keberlanjutan tinggi, sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan sektor manufaktur yang tangguh, inklusif dan berwawasan lingkungan,” tutur Wamenperin Riza.

Dia menambahkan bahwa Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk mendorong kolaborasi antara investor, pemerintah daerah dan lembaga pendidikan vokasi, terutama di wilayah industri baru, seperti Brebes guna menyiapkan SDM industri yang kompeten.

“Saya bangga karena pabrik ini sudah menunjukkan komitmen nyata terhadap penerapan energi baru terbarukan, dan telah merancang sistem pengolahan limbah sesuai standar industri hijau. Ini menjadi langkah penting dalam menciptakan industri tekstil berdaya saing dan berkelanjutan,” ungkap Wamenpeirn Riza.

Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia Huang Lu Yu menuturkan, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan.

“Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, serta telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kemenperin Waspadai Lonjakan Impor Baja hingga TPT Akibat Perang Tarif

Huang mengatakan, untuk memperdalam kerja sama strategis dengan H&M ini, perusahaan memilih Kabupaten Brebes sebagai titik awal yang baru.

“Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” jelasnya. I

Kirim Komentar