Mendagri Peringatkan Kepala Daerah Jangan Flexing

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memerintahkan kepala daerah dan keluarga untuk tidak memamerkan kemewahan atau flexing di tengah situasi yang sedang sensitif.

Hal ini ditegaskannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar secara hybrid di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, baru – baru ini.

“Kemudian juga termasuk flexing. Jangan sampai ada flexing kemewahan, baik pejabat maupun keluarga,” tegasnya.

Mendagri meminta tolong ingatkan keluarga masing – masing, terutama cara berpakaian, kemudian penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, hati – hati kendaraan. “Ini situasinya sangat tidak bagus, sensitive.”

Dia juga meminta para pejabat daerah untuk menggelar acara – acara pribadi secara sederhana.

Mendagri mengingatkan, jangan sampai acara yang digelar pejabat justru menjadi alat provokasi jika dinilai publik terlalu mewah.

“Saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ulang tahun, yang ingin dirayakan, lebih baik dirayakan dengan cara – cara yang sederhana,” ungkapnya.

Mendagri menegaskan kembali bahwa saat ini situasi yang tidak bagus, sensitif, nanti akan dipotong, dibuat tulisan gambar, video, yang kemudian, gampang sekali masyarakat terprovokasi.

Dia juga menyorot soal penggunaan media sosial yang kerap dijadikan alat menyampaikan provokasi.

“Ini saat ini, kita lihat bahwa banyak pergerakan – pergerakan ini menggunakan media social, terutama TikTok. Jadi, hati – hati. Menjarah juga ada live, dengan live pakai TikTok. Ini gampang sekali masyarakat diprovokasi,” tuturnya.

Kemudian, Mendagri mengingatkan kepala daerah agar tetap berada di daerahnya, meski situasi di daerahnya sedang bergejolak.

“Mohon untuk semua kepala daerah, dalam kondisi yang rawan, harus di daerahnya masing – masing. Jangan tinggalkan. Kendalikan situasi bersama Forkompimda,” tuturnya. I

Baca Juga:  Pesan Raden Gani Muhamad Agar Aparatur Dukung Program Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

 

Kirim Komentar