Kesepakatan Uni Eropa dan Kanada Buka Peluang Peningkatan Pariwisata, Investasi dan Kerja Sama Bisnis

Penandatanganan IndonesiaEuropean Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU – CEPA) dan IndonesiaCanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA – CEPA) yang telah dilakukan pemerintah akan membuka peluang signifikan bagi berbagai sektor penting di antaranya peningkatan sektor pariwisata.

Berkaitan dengan potensi peningkatan sektor pariwisata tersebut, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah, sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menjelaskan, perjanjian strategis tersebut diyakini akan memberikan dorongan berantai bagi perekonomian nasional, dengan meningkatnya transaksi perdagangan barang dan jasa dan tumbuhnya peluang bisnis dan investasi.

Kemudahan akses pasar dan arus investasi yang lebih besar dari Eropa dan Kanada tersebut, lanjutnya, secara simultan juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara karena maraknya kunjungan bisnis dan perdagangan, sehingga diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan di kawasan.

“Kedua kesepakatan ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga akan membuka jalan yang semakin luas bagi pengembangan sektor pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Sahli Haryo menambahkan, bahwa kesepakatan tersebut akan membawa dampak positif tidak hanya pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga akan mendorong investasi dan peluang usaha baru.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Budi Ardiansjah menilai, berbagai kemudahan yang dihasilkan dari kesepakatan, termasuk pemberlakuan Visa Cascade oleh Uni Eropa yang memungkinkan pemegang Visa Schengen yang telah memperoleh izin sebelumnya untuk mendapatkan masa berlaku hingga lima tahun, akan memudahkan perjalanan wisata maupun bisnis ke Eropa.

“Kemudahan akses tersebut bukan hanya akan meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata, tetapi juga akan mendorong tumbuhnya aktivitas bisnis lintas Negara,” ujarnya.

Baca Juga:  Indonesia dan Kanada Tanda Tangani ICA-CEPA

Dengan semakin terbukanya peluang perjalanan, Budi menambahkan, pelaku usaha Indonesia dapat lebih leluasa menjalin jejaring, melakukan pertemuan bisnis dan membuka potensi kerja sama baru dengan mitra di Eropa.

Selanjutnya, Sekjen ASITA Budi juga berharap kemudahan serupa dapat diperoleh dari Kanada, sehingga dapat meningkatkan kunjungan kedua negara.

Selain itu, penting untuk menekankan asas resiprokal agar kemudahan yang diberikan Indonesia kepada mitra dagang utama dapat diimbangi dengan kebijakan serupa.

Penerapan asas resiprokal tersebut diharapkan mendorong peningkatan arus wisatawan mancanegara ke Indonesia, baik untuk tujuan wisata, bisnis maupun investasi.

“Dengan demikian saya percaya bahwa berangkat dari pariwisata kemudian akan dicipta hal – hal lain yang besar. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan investasi itu masuk setelah investor melakukan perjalanan wisata dulu. Biasanya mereka masuk, mereka terpukau oleh keindahan Indonesia dan menyadari ada peluang di Indonesia, baru mereka investasi,” jelas Budi.

Efektivitas implementasi kedua kesepakatan tersebut tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, katanya, tetapi juga melalui kolaborasi erat dengan pelaku usaha pariwisata Indonesia dan mitra usaha di Eropa dan Kanada.

“Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memperluas jejaring, memperkuat promosi dan menghadirkan peluang investasi baru di berbagai destinasi wisata Indonesia,” tutur Budi.

Dengan demikian, manfaat IEU – CEPA dan ICA – CEPA dapat dirasakan secara optimal dan dapat langsung menyasar pelaku usaha pariwisata di Indonesia.

“Kita berharap kita lebih banyak dilibatkan, terutama nantinya ada semacam pertemuan antara para pelaku usaha pariwisata yang ada di negara – negara, seperti negara kita. Ini harus dipertemukan,” jelasnya.

Budi menambahkan, bisa melalui tabletop atau business matching dan sebanyak – banyak yang bisa dilakukan, dengan salah satu cara mendekatkan business to business.

“Jadi business to business harus dilakukan supaya peluang – peluang yang sudah dibuka tadi itu bisa langsung terasa,” ungkapnya. I

Kirim Komentar