Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air pada 7 Oktober 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun laporan kejadian bencana hingga Selasa (7/10) pukul 07.00 WIB.

Kejadian cuaca ekstrem menjadi peristiwa yang mendominasi pada beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (5/10) pukul 17.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 54 unit rumah dan satu unit tempat ibadah terdampak kejadian ini.

Hingga saat ini, BPBD bersama warga setempat melakukan pembersihan material rumah rusak dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk perbaikan rumah terdampak.

Masih di Jawa Barat, peristiwa serupa pada hari yang sama terjadi di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Kejadian ini menyebabkan 55 unit rumah rusak sedang, 236 jiwa terdampak dan satu orang mengalami luka ringan.

BPBD Kabupaten Bandung melakukan pemangkasan pohon dan 1 orang yang mengalami luka ringan telah dilarikan ke Rumah Sakit Welas Asih untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sementara itu, angin kencang juga melanda 10 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (6/10).

BPBD Kabupaten Jember melaporkan sebanyak satu unit rumah rusak sedang, sembilan unit rumah rusak ringan, dua unit dapur rumah ambruk, satu kantor kelurahan terdampak dan tujuh pohon tumbang menghalangi akses jalan warga.

Selain itu, BPBD Kabupaten Jember juga mendistribusikan bantuan logistik dan pembersihan material pohon tumbang.

Berdasarkan laporan terkini pada Selasa (7/10), pohon tumbang telah berhasil ditangani dan akses jalan dapat kembali dilalui oleh warga setempat.

Selain cuaca ekstrem, terdapat laporan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin (6/10).

Baca Juga:  Laporan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air pada 7 Agustus 2025

Seluas dua hektare lahan terbakar dan penyebabnya masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwajib.

BPBD Kabupaten Aceh Singkil mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mesin Alkon. Kurang dari tiga jam, api berhasil dipadamkan dan situasi telah kondusif.

Menyikapi beberapa laporan kejadian bencana tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan musim.

Waspada masyarakat dengan memangkas dahan atau material pohon yang rimbun, kembali memeriksa kondisi infrastruktur rumah, mempersiapkan tas siaga bencana dan mengikuti informasi dan instruksi resmi dari otoritas daerah setempat.

Sementara itu, aktivitas pembersihan puing reruntuhan gedung Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10) dini hari.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyatakan, dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan sampai Selasa (7/10), didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Dia menjelaskan, tujuh potongan tubuh sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah berasal dari dua korban yang menurut data posko darurat masih dalam pencarian.

“Jawaban itu akan segera diketahui setelah seluruh proses identifikasi selesai dilakukan,” tuturnya.

Dengan selesainya pembersihan puing dan berakhirnya operasi SAR, tahap penanganan bencana kini memasuki fase transisi menuju pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Tanggung jawab selanjutnya diserahkan dari BNPB kepada BPBD Provinsi Jawa Timur dengan pendampingan dari BNPB.

Dalam masa transisi ini, proses identifikasi korban terus berjalan. Dari total 61 korban meninggal dunia, baru 17 jenazah yang berhasil diidentifikasi.

Baca Juga:  Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air pada 21 Juli 2025

Total korban mencapai 165 jiwa, dengan rincian 104 selamat dengan rincian 4 orang masih dirawat, 99 orang telah kembali ke rumah dan 1 orang tidak memerlukan perawatan.

Sementara itu, Polda Jatim sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab runtuhnya musala empat lantai tersebut.

Beberapa barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian dan sejumlah saksi dimintai keterangan guna menggali fakta di lapangan. I

Kirim Komentar