Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut lapangan usaha pertanian, perdagangan dan industri pengolahan menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja terbanyak di Indonesia pada Agustus 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menjelaskan, hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja, kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, serta real estate.
“Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan dan industri pengolahan,” ujar Edy di Jakarta.
Sektor pertanian berkontribusi sebesar 28,15% dalam penyerapan tenaga kerja di Agustus 2025.
Sementara itu, bidang perdagangan dan industri pengolahan masing – masing berkontribusi sebesar 18,73% dan 13,86%.
Edy menuturkan, dalam kurun Agustus 2024 – Agustus 2025, lapangan usaha pertanian mengalami peningkatan tenaga kerja sebanyak 0,49 juta orang, akomodasi dan makan minum sebanyak 0,42 juta orang, serta industri pengolahan sebanyak 0,30 juta orang.
BPS juga mencatat dari 146,54 juta orang penduduk yang bekerja, sebesar 38,74% di antaranya berstatus sebagai buruh, karyawan atau pegawai.
Dibandingkan setahun sebelumnya, penduduk bekerja berstatus buruh, karyawan atau pegawai mengalami penambahan terbanyak, yaitu sebesar 0,65 juta orang.
Dalam setahun terakhir, jumlah penduduk bekerja dengan status pekerja keluarga mengalami penurunan terbesar, yakni sekitar 0,30 juta orang.
Sementara itu, sejalan dengan peningkatan penduduk bekerja sebagai buruh, karyawan ataupun pegawai, proporsi pekerja formal per Agustus 2025 mengalami peningkatan menjadi sekitar 42,20% dari total penduduk yang bekerja.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, tercatat sebanyak 13,06% penduduk yang bekerja berpendidikan tinggi atau diploma ke atas pada Agustus 2025.
Selanjutnya, sekitar 34,75% penduduk bekerja merupakan berpendidikan SD ke bawah, sehingga pekerja berpendidikan rendah masih mendominasi penduduk yang bekerja di Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, persentase pekerja pendidikan sekolah dasar ke bawah menurun, sedangkan pekerja pendidikan diploma ke atas justru sebaliknya menjadi meningkat,” jelasnya. I






