BNPB Pastikan Penanganan Darurat Tanah Longsor Cilacap

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh komponen bangsa bergerak bersama dalam upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Hal itu terlihat ketika Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI tiba di lokasi terdampak di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Jumat (14/11) sore.

Kehadiran Budi atas arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang membawa kekuatan tambahan dan melengkapi gap yang masih diperlukan dalam rangkaian penanganan darurat, mulai dari upaya pencarian dan pertolongan hingga fase pemulihan, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka dan memberi perhatian yang besar pada bencana ini. Beliau memerintahkan BNPB untuk bergerak ke lapangan dan membantu menyelesaikan penanganan longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat selesai,” ujarnya di sela rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Cilacap.

BNPB hadir untuk membantu Bupati Cilacap dan sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, serta Basarnas terkait kebutuhan mendesak dalam operasi pencarian dan pertolongan di masa golden time.

Setelah memimpin rapat koordinasi, Mayjen Budi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah setempat yang merespon kejadian ini dengan segera.

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari 512 personel dari lintas sektor telah menjalankan misi sejak hari pertama kejadian, atau Kamis (13/11).

Mereka adalah putra – putri terbaik bangsa dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan para relawan MDMC, SAR MTA, SIAGA BENCANA Ciamis, Serayu Rescue, Tagana, Pemuda Pancasila, Redkar, FPRB Cijati, Baznas Tanggap Bencana.

Selain itu, Budi juga mengapresiasi terbentuknya klaster-klaster kebencanaan dan Pos Lapangan di lokasi terdampak.

Dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak maupun tim SAR yang bertugas. Pos kesehatan juga dihadirkan untuk memberikan pelayanan secara gratis.

Baca Juga:  Ini Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 16 Maret 2025

Dalam operasi SAR, Basarnas yang ditunjuk sebagai leading sektor operasi ini membagi tiga wilayah operasi (worksite). Empat alat berat dikerahkan untuk mempercepat operasi SAR.

Hingga hari kedua atau pada Jumat (14/11), tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dengan kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB.

Dengan demikian, jumlah orang dalam daftar pencarian berkurang menjadi sebanyak 20 jiwa.

Operasi SAR dihentikan sementara pada pukul 16.30 WIB, karena cuaca buruk. Hujan dengan intensitas tinggi kembali turun dan tentunya berisiko dan dapat memicu longsor susulan.

Kondisi ini tentunya menjadi tantangan yang harus disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan korban tambahan.

Operasi pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan pada Sabtu (15/11). Sesuai arahan Budi Irawan dalam rapat koordinasi malam ini, percepatan penanganan darurat akan dilakukan dengan penambahan alat berat sebanyak empat unit.

“Alat berat yang semulanya empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi alat beratnya,” jelas Budi.

Di sisi lain, satu ekor anjing pelacak dari unit K9 Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban dalam operasi SAR esok hari.

Selain fokus pada operasi SAR, dalam fase tanggap darurat ini secara pararel BNPB juga berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

BNPB menyediakan kebutuhan dasar seperti bahan makanan, tenda, selimut, dan matras.

Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi hampir merata di wilayah Kecamatan Majenang, Cilacap pada hari Jumat (14/11) hingga Minggu (16/11) mendatang.

Topografi wilayah yang berbentuk cekungan menjadi salah satu potensi risiko terdampak longsor. Inilah yang juga diduga menjadi faktor penyebab kejadian tersebut berdasarkan kaji cepat sementara di lapangan.

Baca Juga:  Ada 80.000 Kopdes Merah Putih Ditargetkan Beroperasi Penuh Desember 2025

BNPB mengimbau warga maupun tim SAR yang sedang bertugas di lokasi untuk selalu waspada akan risiko longsor susulan.

Jika hujan turun dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam, warga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman. I

Kirim Komentar