Bantuan masih terus mengalir kepada masyarakat terdampak di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Pemerintah daerah setempat meminta semua pihak yang akan memberikan dukungan logistik terlebih dahulu berkoordinasi melalui pos komando (posko).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Arry Yuswandi di media center penanganan bencana, yang berlokasi di lobi Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/12).
Upaya terkoordinasi bertujuan agar pendistribusian bantuan tidak duplikasi dan tepat sasaran.
Dia mencontohkan bantuan yang tersalurkan ke Malalak, tapi di wilayah sekitar juga banyak warga yang juga membutuhkan bantuan.
“Melalui konferensi pers ini, harapannya kepada siapa pun pihak yang akan menyalurkan bantuan tolong berkoordinasi dengan posko setempat,” ujar Yuswandi.
Apabila ada pihak yang ingin menyalurkan bantuan sendiri, berkoordinasi dengan posko harus dilakukan sehingga bantuan terdata atau tercatat dengan baik.
“Silakan kalau menyalurkan sendiri, kita juga tidak bisa menghalangi karena meraka yang memberikan bantuan,” tutur Sekda.
Di sisi lain, bantuan yang dikirimkan langsung ke 13 kabupaten dan kota terdampak bencana juga diimbau untuk dicatat pada posko setempat.
Pada prinsipnya bantuan dari berbagai pihak harus dikoordinasikan dan dicatat, sehingga bantuan kemanusiaan ini tidak duplikasi ke satu wilayah, tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Apabila masyarakat atau lembaga usaha akan memberikan bantuan, terlebih dulu dapat menanyakan kebutuhan yang diperlukan di suatu wilayah.
Setiap kabupaten dan kota telah mengidentifikasi kebutuhan darurat di wilayanya. Misalnya di wilayah Pesisir Selatan, bantuan yang dibutuhkan di antaranya gergaji mesin, paket sembako, family kit dan terpal. Oleh karena itu, berkoordinasi dengan posko sangat penting.
Sementara itu, saat rapat koordinasi pos pendamping nasional, posko terpadu dan posko di wilayah kabupaten dan kota terdampak, Sekretaris Utara BNPB Rustian meminta penanganan yang optimal, khususnya distribusi logistik ke titik-titik yang terisolir.
Di hadapan kepala daerah, jajaran BNPB dan forkopimda, Rustian menggarisbawahi perintah Presiden yang sehari sebelumnya (1/12) berkunjung di Kabupaten Padang Pariaman.
“Perintah Presiden tidak boleh ada hambatan lagi. Kekuatan nasional yang dikoordinasikan BNPB sudah turun ke daerah,” tutur Sekretaris Utama melalui sistem daring.
BNPB dan berbagai pihak bekerja keras untuk membuka akses yang tertutup material longsor atau putus. Akses dibutuhkan untuk mendistribusikan bantuan maupun mobilisasi warga.
Pada pagi tadi, Selasa (2/12), pukul 09.30 WIB, helikopter BNPB mengirimkan bantuan seberat 250 kg yang terdiri beras, minyak goreng, gula dan makanan bayi.
Hingga kini, BNPB, TNI AU dan Basarnas terus mendistribusikan bantuan melalui udara, khususnya di titik – titik yang masih terisolir, seperti di Kabupaten Agam, Solok dan Pasaman Barat.
Selain lewat udara, pengiriman darat juga dimobilisasi untuk membantu masyarakat terdampak. I






