Pemprov Jabar dan BRIN Pastikan Pembangunan Berbasis Riset serta Inovasi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa riset merupakan fondasi utama dalam menentukan arah pembangunan daerah.

Menurutnya, riset menjadi kunci agar kebijakan pemerintah selaras dengan kebutuhan masyarakat dan berdampak jangka panjang.

Hal tersebut disampaikan usai menandatangani Nota Kesepakatan Sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Bale Pakuan, Kota Bandung, belum lama ini.

“Penelitian adalah sebuah keharusan. Mengapa pembangunan seringkali tidak selaras dengan harapan masyarakat atau tidak bersifat jangka panjang, karena lemahnya penelitian,” ujarnya.

Gubernur memastikan Promprov Jabar berkomitmen menjadikan hasil penelitian sebagai kompas dalam setiap pengambilan keputusan, terutama dalam meningkatkan produktivitas ekonomi dan sektor pertanian.

Salah satu implementasi konkret dari kerja sama ini adalah penggunaan benih padi unggul hasil riset BRIN.

Dedi optimistis bahwa intervensi teknologi benih ini dapat mendongkrak produksi gabah di Jabar secara signifikan.

“Dari Jawa Barat akan lahir benih – benih baru. Musim tanam sekarang sudah dimulai dan panen  benih baru. Musim tanam sekarang sudah dimulai dan panen pada April mendatang,” ungkapnya.

Artinya, Gubernur Dedi menambahkan, pada musim tanam kedua sekitar Mei atau Juni, maka benih dari BRIN ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

Saat ini, rata – rata produksi padi di Jawa Barat berada di angka 4 ton hingga 5 ton per hektare. Dengan benih unggul dan dukungan irigasi yang memadai, dia menargerkan produktivitas naik menjadi 7 ton sampai dengan 10 ton per hektare dengan frekuensi panen tiga kali setahun.

“Jika bisa naik dari 4 ton ke 7 ton saja sudah sangat luar biasa, asalkan produksinya merata di seluruh wilayah,” jelas Gubernur Dedi.

Sementara itu, Kepala BRIN Aris Satria menyambut baik visi Gubernur Jabar dan sebagai langkah nyata, BRIN akan segera membangun Rumah Inovasi Daerah di Jabar.

Fasilitas ini akan menjadi pusat ekosistem riset untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi, sosial hingga pengelolaan lingkungan.

Kepala BRIN memuji visi Gubernur Dedi yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan mitigasi bencana melalui pendekatan nature based solution.

“Pak Gubernur sangat konsen pada mitigasi risiko bencana. Ongkos untuk mitigasi jauh lebih rendah daripada ongkos menanggulangi bencana. Inilah pentingnya menyelesaikan masalah berbasis alam,” ungkap Arif.

Selain sektor pangan, sinergi Pemprov Jabar dan BRIN juga akan mencakup penataan tata ruang, pengembangan varietas lokal, serta penguatan sektor periknanan dan peternakan.

“Intinya kita bersinergi meningkatkan produktivitas pangan di Jawa Barat dengan tetap memegang teguh prinsip menjaga kelestarian lingkungan,” kata Arif. I

 

Kirim Komentar
Baca Juga:  Impounding Bendungan Leuwikeris Percepat Peningkatan Ketahanan Air Provinsi Jabar