Perekonomian Nasional Akhir Tahun 2025 Terjaga Tetap Resilien

Pemerintah menutup tahun 2025 dengan capaian kinerja perekonomian yang tetap terjaga di tengah dinamika global yang penuh tantangan.

Berbagai tekanan geopolitik, volatilitas pasar keuangan dan perlambatan ekonomi global tidak menghalangi Indonesia untuk menjaga stabilitas, serta memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Menutup tahun 2025, kita patut bersyukur bahwa perekonomian nasional tetap resilien di tengah tantangan global yang tidak mudah,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memimpin Apel Pagi Tutup Tahun 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Senin (29/12/2025).

Capaian tersebut, lanjutnya, merupakan hasil kerja bersama lintas kementerian dan lembaga dalam menjaga stabilitas, sekaligus mendorong transformasi ekonomi,”

Sepanjang tahun 2025, perekonomian Indonesia menunjukkan resiliensi yang solid dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% (yoy) pada Triwulan III/2025, inflasi terkendali di level 2,72% per November 2025 dan surplus perdagangan sebesar US$35,88 miliar pada periode Januari – Oktober 2025, yang mencatatkan tren positif selama 66 bulan berturut – turut.

Sejumlah indikator lainnya, seperti Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, dan pertumbuhan kredit juga berada pada zona positif.

Pada tingkat global, peran Indonesia semakin menguat melalui partisipasi aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk aksesi OECD, BRICS, G20, ASEAN, APEC, dan RCEP.

Pemerintah juga terus mendorong perluasan kerja sama ekonomi melalui berbagai perjanjian dagang strategis, antara lain IEU – CEPA, ICA – CEPA, ACFTA 3.0 dan penandatanganan Indonesia – EAEU Free Trade Agreement pada 21 Desember 2025.

Selain itu, negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat juga telah mencapai kesepakatan substansi utama dan ditargetkan rampung pada awal tahun 2026.

Pada bidang transisi energi, komitmen pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk Indonesia meningkat dari US$20 miliar pada tahun 2022 menjadi US$21,4 miliar pada tahun 2025.

Baca Juga:  BI Ubah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,6% hingga 5,4% pada Tahun 2025

Peningkatan komitmen ini mencerminkan kepercayaan kuat mitra internasional terhadap kebijakan transisi energi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.

Pemerintah juga terus menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai stimulus ekonomi dan bantuan sosial, termasuk program diskon transportasi, rangkaian belanja nasional, seperti Harbolnas dan Indonesia Great Sale, serta penyaluran Bantuan Langsung Tunai Subsidi Kesejahteraan (BLTS Kesra) kepada hampir 30 juta Keluarga Penerima Manfaat.

Kebijakan tersebut turut menopang penguatan konsumsi rumah tangga menjelang akhir tahun.

Selain itu, kinerja komunikasi publik dan transparansi turut mencatatkan hasil positif.

Sepanjang tahun 2025, Kemenko Perekonomian kembali meraih predikat Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi Pusat dan mencatatkan peningkatan kualitas publikasi kebijakan perekonomian nasional secara konsisten.

“Pergantian tahun merupakan momen strategis untuk melakukan refleksi atas pelaksanaan tugas dan fungsi kita. Saya mendorong seluruh pegawai untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan membangun pola pikir yang solutif dan kolaboratif demi memperkuat kinerja perekonomian nasional,” jelas Susiwijono.

Turut hadir secara luring dan daring dalam apel pagi tersebut di antaranya pejabat Eselon I dan II Kemenko Perekonomian, pejabat Eselon I dan II Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, serta para staf Kemenko Perekonomian dan Sekjen Dewas KEK. I

Kirim Komentar