BENDUNGAN MANIKIN DITARGETKAN RAMPUNG AWAL 2024

Langkah-langkah percepatan pembangunan Bendungan Manikin di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) agar dapat selesai sesuai rencana pada tahun 2024, meski sempat terkendala lahan dan teknis.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, diperlukan beberapa langkah untuk melakukan percepatan pembangunan Bendungan Manikin.

“Salah satunya pekerjaan konstruksi dilakukan secara paralel di semua bagian bendungan, tidak perlu sekuensial atau menunggu satu bagian selesai baru dikerjakan bagian lainnya,” katanya mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi NTT, Jumat (30/9/2022).

Menteri Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan Bendungan Manikin itu agar dapat selesai pada tahun 2024.

“Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah segera susun langkah teknis untuk penyelesaian terowongan dan bagian inti tubuh bendungan sesuai dengan kondisi lapangan,” jelasnya.

Langkah terakhir yang keempat adalah pemetaan secara rinci pembuatan drainase untuk pengamanan lereng-lereng di semua bagian bendungan untuk mencegah terjadi longsor.

Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini sudah masuk musim hujan, untuk itu drainase dipetakan secara detail.

Menurut Menteri Basuki, pembangunan bendungan juga harus menjaga kondisi alam sekitar.

“Jangan lakukan penggalian/pengupasan tebing jika tidak diperlukan. Beberapa bagian harus segera dihijaukan dengan tanaman endemik disini,” ungkapnya.

Bendungan Manikin merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di Provinsi NTT pada periode tahun 2015 hingga tahun 2024.

Bendungan dengan kapasitas tampung 28,20 juta m3 direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 310 hektare di Kabupaten Kupang dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter/detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar  0,13 MW dan pengendalian banjir 169,45 m3/detik.

Baca Juga:  SISTEM BUKA-TUTUP UNTUK KAPAL WISATA MENUJU TN KOMODO

Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada tahun 2019 melalui dua paket pekerjaan senilai Rp1,9 triliun.

Paket I dikerjakan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya Tbk., PT Adhi Karya Tbk.-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp1,023 triliun.

Sementara untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP Tbk.-PT Ashfri Putralora-PT Minarta Dutahutama (KSO).

Untuk paket I saat ini progres konstruksinya sebesar 31,79% dan paket II sebesar 44,41%. I

Kirim Komentar