Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Unit Pengelola Bendungan (UPB) harus dapat mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diresmikan Presiden Jokowi pada tahun 2018.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, optimalisasi itu utamanya untuk memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di hilir Raknamo.
“Air merupakan kunci untuk kemajuan di NTT,” ujarnya saat meninjau Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka pemantauan pelaksanaan kebijakan OPOR (Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi) infrastruktur PUPR, Jumat (30/9/2022).
Menteri Basuki menjelaskan bahwa sudah tanya ke UPB Raknamo, saat ini bendungan sudah dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, prasarana irigasinya sudah dibangun untuk pertanian sekitar 800 hektare dan sekarang yang sudah ditanami seluas 400 hektare.
Sebagai pemanfaatan bendungan Raknamo, saat ini juga tengah dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Raknamo berkapasitas 80 liter/detik untuk meningkatkan layanan air minum di Kabupaten Kupang.
Konstruksinya dilaksanakan mulai September 2021 hingga April 2023 dengan anggaran Rp87,27 miliar.
Lingkup pekerjaan pembangunan SPAM Raknamo mencakup pembangunan jaringan perpipaan transmisi air baku, sistem pengolahan air bersih, reservoir distribusi berkapasitas 300 m3 dan 200 m3, jaringan perpipaan distribusi air bersih, dan pemasangan 400 unit SR. Saat ini, progres konstruksinya sudah berkisar 63%.
Sebagai bendungan multifungsi, Bendungan Raknamo juga memiliki potensi wisata air, karena airnya jernih dan memiliki panorama yang bagus.
Untuk itu Menteri Basuki juga meminta agar dikembangkan potensi wisata air tersebut dengan disediakan dermaga dan perahu wisata.
“Tolong dibuatkan dermaga agar pengunjung bisa berinteraksi di ruang terbuka sebagai kebutuhan sosial. Disediakan perahu wisata dan disebar juga bibit ikan,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Kementerian PUPR Feriyanto Pawenrusi menuturkan, Bendungan Raknamo yang mulai dibangun sejak akhir tahun 2014 hingga awal tahun 2018, kini telah beroperasi untuk pemenuhan irigasi di hilir dengan jumlah cakupan 840 hektare yang nantinya bisa berkembang menjadi 1.300 hektare.
“Untuk pemenuhan air baku di sekitar bendungan, kita sudah membangun 12 hidran umum untuk 300 KK,” katanya.
Manfaat Bendungan Raknamo diantaranya berpotensi untuk melakukan irigasi hingga 1.250 hektar. Penyediaan air baku sebesar 100 liter per detik, pengendali banjir sebagian wilayah Kabupaten Kupang, kemudian Pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) 0.22 MW. I