Ada 10 Rektor dengan H-Index Tertinggi di Indonesia

Lembaga pemeringkatan AD Scientific Index kembali merilis daftar 10 rektor dengan H-Index tertinggi di Indonesia.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar masuk dalam jajaran tersebut dengan capaian H-Index 27.

Dilansir dari laman AD Scientific Index, H-Index merupakan indikator penting yang digunakan untuk mengukur produktivitas dan dampak ilmiah seorang akademisi secara global.

Capaian ini menunjukkan pengakuan atas kontribusi riset dan produktivitas akademik yang terus dikembangkan di UIN Bandung.

Peringkat ini disusun berdasarkan penilaian komprehensif terhadap kinerja akademik, terutama produktivitas penelitian dan dampaknya yang diukur melalui Total H-Index, yakni jumlah karya ilmiah terindeks dan tingkat sitasi oleh peneliti lain di seluruh dunia.

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi UIN Bandung sebagai institusi pendidikan unggul yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Rektor UIN Bandung Rosihon Anwar menyampaikan apresiasinya kepada seluruh sivitas akademika atas dukungan dan kolaborasi yang mengantarkan UIN Bandung meraih penghargaan ini.

“Mari kita terus bersinergi membangun kampus tercinta. Capaian ini menjadi bukti komitmen bersama dalam memajukan pendidikan dan riset berbasis keislaman yang mampu bersaing di kancah global. Kami akan terus berinovasi dan berupaya mempertahankan kualitas ini pada tahun-tahun mendatang,” jelas Rosihon yang juga Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Bandung.

Civitas academica UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi yang diraih Rektor.

Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi menjadi kebanggaan seluruh keluarga besar UIN Bandung karena mencerminkan konsistensi, ketekunan, serta kontribusi ilmiah yang signifikan dalam dunia riset dan perguruan tinggi.

Ini daftar 10 rektor dengan H-Index tertinggi di Indonesia versi AD Scientific Index:

Baca Juga:  Menaker Tegaskan SDM Harus Siap Seiring Dibukanya Pasar Internasional

1. Muhammad Yusuf – Politeknik Praktisi Bandung (57).

2. Jamaluddin Jompa – Universitas Hasanuddin (41).

3. Muhammad Ali Fulazzaky – Universitas Djuanda (33).

4. Harun Joko Prayitno – Universitas Muhammadiyah Surakarta (32).

5. Widodo – Universitas Brawijaya (30).

6. Arif Satria – Institut Pertanian Bogor (29).

7. Heri Hermansyah – Universitas Indonesia (28).

8. Azhar Affandi – Universitas Pasundan (27).

9. Rosihon Anwar – UIN Sunan Gunung Djati Bandung (27).

10. Ova Emilia – Universitas Gadjah Mada (25). I

 

Kirim Komentar